Jakarta (ANTARA News) - Faktor bursa regional telah menekan Bursa Efek Indonesia (BEI), sehingga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Rabu ditutup anjlok 0,83 persen. IHSG ditutup turun 22,616 poin menjadi 2.689,256 dan indeks LQ45, kelompok 45 saham unggulan, melemah 4,168 poin (0,71 persen) ke level 583,792. Analis Riset PT Recapital Securities Poltak Hotradero, kepada ANTARA News, mengatakan, melemahnya indeks lebih disebabkan pergerakan bursa regional yang sebagian besar mengalami pelemahan. "Hampir serentak bursa regional mengalami penurunan, sehingga bursa kita juga turun," katanya. Menurut Poltak, penurunan bursa regional pada Rabu ini akibat melambungnya harga minyak di rekor tertinggi, yang mencapai 100,01 dolar AS per barel, juga menunggu pengumuman inflasi AS nanti malam. Harga minyak mentah dan tingginya inflasi telah menjadi kecemasan para pelaku pasar terhadap melambatnya ekonomi AS yang dapat mempengaruhi bisnisnya. Bursa regional, terutama kawasan Asia seperti bursa Tokyo dengan indeks Nikkei 225 melemah 447,54 poin (3,25 persen) ke posisi 13.310,37, bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng terkoreksi 532,58 poin (2,21 persen) ke level 23.590,58 dan bursa Singapura dengan indeks Straits Times ditutup turun 71,23 poin (2,30 persen) menjadi 3.026,83. Selain itu, kata Poltak, penurunan indeks ini juga disebabkan oleh tidak adanya berita baru dari dalam negeri yang bisa menggerakkan pasar. Kondisi ini telah membuat pergerakan saham di BEI didominasi yang turun sebanyak 151 dibanding yang naik 51, sedangkan 51 stagnan dan 200 efek tidak aktif diperdagangkan. Penurunan indeks ini dipimpin anjloknya beberapa saham unggulan, seperti saham Bumi Resources yang turun Rp100 menjadi Rp7.350, Aneka Tambang terkoreksi Rp100 ke Rp3.975, Telkom terkulai Rp50 ke posisi Rp10.050, Bank Mandiri terkikis Rp25 ke harga Rp3.350 dan Pertambangan Batubara Bukit Asam menurun Rp100 menjadi Rp10.950. Volume perdagangan Rabu ini mencapai 3,117 miliar saham dengan nilai Rp3,657 triliun dari 54.848 kali transaksi.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008