Bandung (ANTARA News) - Gangguan saluran telepon Flexi yang terjadi belakangan ini di sejumlah wilayah di Jawa Barat sebagian diakibatkan oleh proses penyempurnaan migrasi frekuensi dari 1.900 MHz ke 800 MHz yang dilakukan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom). "Adanya gangguan `drop call` itu sebagian disebabkan oleh proses migrasi dan penyempurnaan penggunaan frekuesi. Namun kami sudah sepenuhnya memindahkan frekuensi jaringan Telkom Flexi dari 1.900 MHz ke 800 MHz untuk DKI Jakarta, Jabar, dan Banten," kata Vice President Public and Marketing Communication Telkom, Eddy Kurnia, kepada pers, di Bandung, Kamis. Dikatakannya, selama masa adaptasi di frekuensi yang baru, pelanggan Flexi masih harus mengalami beberapa kekurangan, diantaranya "tulalit" dan "drop call". "Oleh karena itu, kami berencana melakukan percepatan pembangunan infrastruktur untuk menyempurnakan layanan Flexi," katanya. Dalam waktu dekat PT Telkom menargetkan menambah 3.000 hingga 3.300 base transciever station (BTS) pada 2008. "Saat ini telah dimiliki 1.900 BTS dan 645 BTS terdapat di wilayah Jakarta, Jabar, dan Banten. Dengan penambahan baru, Telkom dipastikan akan memiliki 5.000 BTS hingga akhir 2008," ujarnya. Dikatakannya, PT Telkom khususnya untuk layanan Flexi, tidak semuanya BTS dibangun baru. "Kami berencana bersinergi dengan Telkomsel yang telah memiliki 20 ribu BTS tersebar di Indonesia," kata Eddy. Ia menjelaskan, dalam proses percepatan bisnis Telkom, dalam waktu dekat ini, Telkom akan melakukan penyesuaian tarif seiring dengan penurunan tarif interkoneksi. "Dalam rancangan perusahaan, kami memang telah memprediksi kalau tarif pasti akan turun. Namun agar selisih biaya tidak terlalu jauh, kami harus memperluas pemasaran kepada pelanggan," katanya. Dia mengemukakan, Telkom Flexi telah menguasai 54 persen pasar nasional. "Tahun ini Telkom menargetkan bisa meningkatkan market `share` menjadi 65 persen. Eddy menjelaskan, pendapatan terbesar Telkom tetap berada pada `wireline` ketimbang `wireless`. Jadi pelanggan Flexi harus terus bertambah dan kami telah menyediakan beberapa program baru bagi pelanggan," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2008