Jakarta (ANTARA News) - Delegasi Komisi Bantuan Demokrasi pada Kongres AS (House Democracy Assistance Commission/HDAC), yang saat ini melakukan kunjungan resmi ke Indonesia, sepakat untuk menjalin kemitraan dengan DPR RI. Jalinan kemitraan kedua lembaga legislatif itu diwujudkan dengan penandatanganan Nota Persepahaman (MoU) yang dilakukan oleh Ketua HDAC, David Price, dan Ketua DPR RI, Agung Laksono, di Jakarta, demikian siaran pers Kedutaan Besar AS di Jakarta, Kamis. MoU itu intinya, antara lain untuk meningkatkan pertukaran informasi, pengetahuan, dan pelatihan antara Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS dan Indonesia. Selain itu, katanya, diadakan pula program DPR seperti Program Penguatan Legislatif Nasional (National Legislative Strengthening Program), dan Program Dukungan Reformasi Demokrasi (Democratic Reform Support Program). Disebutkan, AS melalui USAID menyalurkan dana senilai tiga juta dolar AS untuk mendukung program-program tersebut. Delegasi Kongres ini beranggotakan tujuh orang, yaitu Ketua HDAC David Price, John Boozman (wakil Arkansas), Sam Farr (California), Mazie Hirono (Hawaii), Michael Conaway (Texas), dan Jim McDermott (Washington). Kunjungan selama lima hari, 17-21 Februari 2008, itu delegasi Kongres AS juga melakukan kunjungan muhibah ke Nangroe Aceh Darussalam. HDAC merupakan komisi bipartisan DPR AS yang dibentuk pada 2005. Misi komisi ini adalah untuk mendorong pemerintahan yang responsif dan efektif serta memperkuat lembaga demokrasi dengan cara mendukung parlemen di negara-negara demokrasi yang sedang berkembang. Adapun program Komisi tersebut di Indonesia dirancang untuk membantu para anggota DPR RI beserta stafnya dalam upaya mereformasi perundang-undangan, katanya. Selain itu, juga untuk membangun kerjasama antar rekan sejawat serta keahlian teknis untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi, kemandirian legislatif, akses ke informasi, dan kendali pemerintah, katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2008