Kuala Lumpur (ANTARA News) - Menteri Pemerintah Malaysia telah menuduh para blogger --penulis maya--, yang telah menulis dengan penuh semangat tentang pemilihan umum mendatang, sebagai mengecut dan memperingatkan bahwa mereka diawasi, menurut sebuah laporan, Jumat. Menteri Pemuda dan Olah Raga Azalina Othman mengatakan bahwa pihak oposisi menggunakan blog --buku harian maya-- untuk menyampaikan pesan mereka keluar karena mereka yakin jika Kementerian Dalam Negeri sibuk mengawasi laporan di media-media utama, menurut harian The Star seperti dikutip AFP. "Mereka mengira mereka dapat melarikan diri dari itu namun mereka juga diawasi," kata dia, seraya menambahkan bahwa para blogger adalah pengecut dan mengganggu partai yang memerintah saat ini. Partai-partai oposisi telah memilih untuk menggunakan blog, pesan singkat telepon genggam dan YouTube untuk melakukan kampanye menjelang pemilihan umum 8 Maret, untuk menghindari pencekalan di media utama. Harian-harian utama dan stasiun televisi --sebagian besar dimiliki oleh pihak-pihak dalam pemerintah koalisi-- telah memberikan peliputan menyeluruh kepada pemerintah dan pencapaian mereka sejak pemilihan umum lalu. Partai oposisi jarang disebut, namun dengan adanya internet mereka dapat mulai melakukan kampanye di dunia maya dengan tujuan meraih dukungan dari kalangan generasi muda, pendatang, dan pemilih terpelajar. Pengamat media, Wartawan Tanpa Batas (Reporters Without Borders) menempatkan Malaysia di urutan 124 dari 169 negara tentang kebebasan media, dan menyebut jika media utama "sering memaksa mengabaikan atau tidak berperan dalam acara-acara yang dilakukan oleh pihak oposisi. Pemerintah sebelumnya mengancam para blogger dapat dihukum berdasarkan hukum keamanan internal yang memungkinkan penahanan tanpa pengadilan. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2008