New York (ANTARA News) - Satu penelitian mengungkapkan bahwa wanita yang memiliki pola makan yang terdiri dari daging dan aneka produk hasil ternak seperti susu, telur dan produk olahannya dapat mengurangi risiko terkena kanker payudara. Sementara mereka yang banyak menerima asupan makanan yang tinggi seratnya seperti buah-buahan, sayur-sayuran dan biji-bijian juga memperlihatkan risiko rendah terkena kanker indung telur. Hasil penemuan tersebut dipublikasi dalam majalah kedokteran the International Journal of Cancer yang mengaitkan antara peran pola makan bagi risiko terkena kanker pada kaum hawa. Asupan dengan kandungan alkohol tinggi secara konsisten memiliki kaitan dengan risiko tinggi kanker, namun apabila dikaitkan dengan pola makan lainnya maka ditemuka sejumlah hasil yang dapat berbeda satu sama lainnya," kata Dr.Valeria Edefonti dari University of Milan. Dari sejumlah penelotian dikatakan bahwa wanita yang mengkonsumsi daging merah atau aneka produk olahan daging akan memiliki risiko tinggi terkena kanker payudara, namun penelitian lainnya menemukan sebaliknya tak ada kaitan antara daging merah dan aneka daging yang telah diproses dengan penyakit kanker. Lemak jenuh yang ditemukan sebagian besar pada makanan kandungan protein hewani dikatakan memiliki kaitan erat dengan kanker payudara namun disejumlah penelitian lainnya hasilnya bertentangan sama sekali. Sementara sebagian peneliti lainnya menganjurkan pola makan yang merupakan kombinasi dari petimbangan gizi dengan apa yang disukai masing-masing individu. Dalam penelitiannya Edefonti dan rekan rekannya mengkases ke pola makan 3.600 wanita yang menderita kanker payudara dan indung telur dan membandingkannya dengan 3.413 wanita yang sehat. Beedasarkan pada jawaban maka peneliti menemukan empat kelompok pola makan . Kelompok satu kelompok penganut pola `protein hewani" yaitu mengkonsumsi daging merah dalam jumlah banyak, lemak jenuh, zink, kalsium serta sejumlah tertentu makan bergizi lainnya. Kelompok kedua adalah kelompok yang memilki pola maklan kaya akan "vitamindan serat", yang kaya akan vitamin C, beta carotene dan gizi lainnya yang ditemukan dalam buah-buahan dan sayur-sayuran. Kelompok dengan pola makan "lemak tak jenuh" yang berisi kandungan tinggi dari minyak sayur dan minyak ikan selain itu juga vitamin E .sementarav kelompok terakhir adalah kelompok dengan pola makan yang kandungan krabohidrat tuinggi protein nabati dan sodfium. Dari keseluruhannya peneliti menemukan kelompok yang mengkonsumsi atau memiliki pola makan kaya akan vitamin dan kaya akan serat adalah kelompok dengan risiko kanker indung telur yang paling rendah dibandingkan dengan kelompok dengan pola makan nya rendah vitamin dan rendah serat. kelompok wanita yang menganut pola makan "lemak tak jenih" memiliki risiko paling rendah terhada kanker payudara sementara yang mengkonsumsi makanan dengan karbohidrat tinggi memiliki risiko terkena kedua jenis kanker tersebut. Dalam sarannya umumnya para dokter menyarakan agar kita mengurangi makan daging merah makanan mengandung lemak jenuh dan perbanyak makan sayur-sayuran dan buah-buahan, keluarga gandum dan padi-padian , serta mengkonsumsi lemak tak jenuh.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008