Mataram (ANTARA News) - PT Excelcomindo Pratama, Tbk (XL) pada tahun 2008 ini menurunkan tarif rata-rata menjadi Rp400 per menit. Direktur Utama XL Hasnul Suhaimi di Mataram, kemarin mengatakan tarif rata-rata didapat dari tarif ritel antara lain tarif sesama operator (off-net) dan tarif ke operator lain (on-net). "Tahun ini tarif rata-rata XL menjadi kurang dari Rp400 per menit, turun dibandingkan tarif rata-rata tahun 2007 yaitu Rp540 per menit," kata Hasnul. Sedangkan pada tahun 2006 XL mematok tarif rata-rata Rp880 per menit, tahun 2005 sebesar Rp1.160 per menit, dan tahun 2004 tarif rata-rata Rp1.560 per menit. Mengutip hasil penelitian dari Tim Analisis Merril Lynch dan Deutsche Bank, Hasnul mengatakan kecenderungan tarif telekomunikasi dunia memang semakin,termasuk di Indonesia yang turun dari 30 sen dolar AS per menit pada 2002 menjadi 10 sen per menit pada 2006. "Di Thailand , seperti tarif telepon turun dari tujuh sen(dolar AS, red) per menit pada 2003 menjadi dua sen per menit pada 2006.Di Taiwan tarif turun dari 12 sen permenit pada 2002 menjadi 10 sen per menit pada 2006. Tarif telepon di Singapura turun dari 11 sen per menit(2002) menjadi delapan sen per menit (2006)," kata dia. Hasnul juga mengatakan tarif seluler di Indonesia yang dikatakan mahal, sekarang ini tidaklah benar karena tarif seluler itu sudah termasuk termurah sehingga tidak jauh berbeda dengan China dan India. "Kita sekitar dua sen karena itu salah jika dikatakan tarif ritel di Indonesia mahal," lanjut dia dengan menambahkan pernyataan ITU (Internasional Telecomunication Union) pada 2005 yang menempatkan tarif ritel Indonesia termurah ke-26 dari total 195 negara. Dari data ITU disebutkan bahwa pada periode yang sama menetapkan tarif ritel Eropa termahal dengan besaran 10 sen Euro atau Rp1300 per menit. Dan untuk tarif pesan pendek (SMS) pun, Indonesia bisa dibilang cukup murah dibandingkan beberapa negara. Hasnul mencontohkan taris SMS pada tiga operator di Filipina menetapkan tarif SMS rata-rata sebesar satu peso atau Rp240 per sekali kirim, sedangkan tarif SMS antaroperator di Indonesia rata-rata sebesar Rp200. Hasnul yakin penurunan kecenderungan penurunan tarif telekomunikasi global dan kebijakan pemerintah menurunkan tarif interkoneksi oleh pemerintah tidak akan mengurangi pendapatan, asalkan waktu pemakaian (minute of usage) dari pelanggan XL juga naik.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008