Doha (ANTARA News) - Maria Sharapova mempertahankan rekor tidak terkalahkan sepanjang musim 2008 dengan merebut gelar keduanya tahun ini, setelah mengalahkan rekannya sesama Rusia Vera Zvonareva di Qatar Terbuka, Minggu. Juara Australia Terbuka itu membukukan kemenangan 6-1, 2-6, 6-0 atas lawannya yang tidak diunggulkan namun tampil cemerlang, dengan pertandingan pada set terakhir yang berlangsung berat sebelah dan semakin menegaskan dirinya sebagai petenis yang sulit dikalahkan pada saat ini. Ia mendapat ujian berat dari petenis peringkat 27 dunia yang kembali mengikuti turnamen setelah pulih dari cedera pergelangan tangan dan kaki, dan mampu menunjukkan ritme, tipu muslihat serta dan permainan cemerlang yang pernah membawanya ke 10 besar dunia. Perkembangan permainan Sharapova sejak tahun lalu pun kembali diperlihatkan tidak hanya mengatasi cedera bahu tetapi berhati-hati mencegah cedera, sebagai sikap yang ia tunjukkan saat mengikuti turnamen tersebut. "Saya mengawali pertandingan dengan lambat tetapi kemudian mampu bermain baik untuk memenangi set pertama," katanya kepada AFP. "Tetapi ia adalah lawan yang memiliki tipe selalu bermain baik saat tertinggal saat ia tidak memiliki beban. Itu yang terjadi pada diri saya saat menghadapinya sebelumnya. "Saya merasa tenaga saya turun pada set ketiga dan membutuhkan sesuatu agar saya bisa tetap bertahan. "Terjadi beberapa kali reli pada awat set ketiga yang saya menangi dan itu meningkatkan rasa percaya diri saya. Saya pun merasa segalanya langsung berubah. "Apa yang harus saya lakukan ialah bermain dengan benar dan terus menekan - tidak memberinya kesempatan. Saya bisa melakukannya karena secara fisik lebih kuat, dan tidak mengalami masalah saat harus bermain lama." Meskipun demikian, Sharapova sempat mengalami masalah dengan cedera lamanya, yaitu bahu kanannya. Ia melakukan servis yang tidak begitu cepat, melakukan tiga kesalahan sendiri pada reli pertama dari lima reli dan melakukan kesalahan ganda.. Kesalahan tersebut membuatnya hampir kehilangan servis pada game pembuka, tetapi Zvonareva juga tidak berada dalam kondisi terbaiknya, dan Sharapova pun bisa tetap unggul. Setelah merebut dua game dari servisnya, Sharapova sepertinya mendapat perlindungan untuk mengambil resiko dengan melakukan serangan yang lebih ambisuis dan lebih menekan pada lawannya yang tidak diunggulkan. Namun hal tersebut justru membuatnya melakukan dua kesalahan ganda dan kehilangan servis pada game keenam, tetapi setelah kehilangan set pertama Zvonareva mulai bermain lebih baik. Ia mulai mengembalikan servis dengan lebih baik dan melakukan pukulan yang akurat dan rasa percaya dirinya tiba-tiba muncul. Zvonareva mematahkan servis Sharapova meski sudah unggul 40-0 dan mempertahankan tiga servis berikutnya tanpa mengalami banyak masalah, dan membuat petenis peringkat lima dunia itu melakukan lebih banyak kesalahan dari groundstrokenya. Namun demikian, Sharapova masih terus berusaha dan mempertahankan kecepatan pukulannya dan juga kerasnya teriakannya. Susah Payah Ia menyelamatkan empat set poin dengan susah payah, tetapi merebut servis pada awal set ketiga. Kejadian tersebut merupakan pukulan besar untuk Zvonareva, yaitu setelah Sharapova mengembalikan forehand Zvonareva dnegan backhand menyilang untuk merebut servisnya dan membuka momentum baru. Sharapova kembali merebut servis lawan dan langsung unggul 4-0, membuat Zvonareva mengejar bola dari satu sisi lapangan ke sisi lainnya dengan groundstroke yang konsisten. Dan sejak saat itu, tidak ada yang bisa menghentikannya. Sharapova semakin mendominasi, dan hanya kehilangan delapan poin pada set ketiga dan memastikan kemenangan pada set penentuan itu hanya dalam waktu 20 menit. Dengan kemenangan tersebut, Sharapova tampaknya tak ragu lagi untuk tampil di Dubai pekan depan, bergabung berasama petenis peringkat satu Justine Henin.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008