Jakarta (ANTARA News) - PT Indosat (ISAT) mengkaji menerbitkan "global bond" untuk menutupi anggaran belanja modal (capex) 2008 yang mencapai 1,2 miliar dolar AS. Direktur Keuangan ISAT Wong Heang Tuck, seusai Publik Ekspose penerbitan obligasi, Senin, mengatakan, Capex tersebut diambil dari kas internal senilai 800 juta dolar AS, sedangkan sisanya dari penerbitan obligasi dan utang bank. Menurut dia, dana eksternal yang diperkirakan mencapai 300-400 dolar AS ini baru akan dicukupi dari penerbitan obligasi Rp1,5 triliun, sedangkan sisanya masih dikaji perseroan. "Indosat sedang mengkaji penerbitan obligasi internasional atau dari pinjaman bank, kita masih lihat market mana yang lebih menguntungkan ke perusahaan," katanya. Dia juga menegaskan bahwa perseroan akan mencari dana yang murah. "Kita akan memilih bunga yang lebih rendah, namun jumlahnya belum kita tentukan," lanjutnya. Capex ini digunakan perseroan untuk membangun 3.000 BTS (Base Transceiver Station) untuk menambah julah saat ini yang mencapai 9.413 BTS. Sementara Direktur Utama ISAT Johny Swandi Sjam, dalam kesempatan yang sama, mengatakan bahwa aturan pemerintah untuk penurunan tarif tidak akan menurunkan pendapatan perseroan. "Pemakai telepon seluler ini sebagian besar dari ;prabayar' (beli voucher), dan setiap orang setiap bulannya sudah melakukan anggaran pembelian. Walaupun tarif turun pendapatan diperkirakan masih akan tetap," jelasnya. Johny juga menegaskan bahwa dengan adanya penurunan tarif ini justru akan melakukan peningkatan pelayanan, sehingga produk ISAT masih akan dipakai oleh pelanggannya. "Dengan adanya kompetisi harga ini, pelanggan akan melihat layanannya. Semakin baik tingkat layanannya maka akan selalu digunakan oleh pelanggannya," jelasnya. Pelanggan ISAT per Desember 2007 untuk seluler GSM sebanyak 24,5 juta atau naik 22,5 persen dari September 2007 sebanyak 20 juta pelanggan, sedangkan untuk pelanggan CDMA sebanyak 600 ribu per Desember 2007 atau naik 20 persen dari September 2007 sebanyak 500 ribu pelanggan. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2008