New York (ANTARA News) - Saham-saham Wall Street melonjak, Senin, setelah perusahaan pengolah sistem pembayaran elektronik terbesar di dunia, Visa Inc, mengatakan sedang merencanakan sebuah penawaran umum perdana (IPO) untuk menghimpun dana sekitar 18,8 miliar dolar AS. Penawaran umum saham Visa dapat menjadi yang terbesar dalam sejarah Wall Street jika berhasil, dan akan mengalahkan IPO AT & T Wireless senilai 10 miliar dolar AS pada tahun 2000. Indeks saham blue-chip terkemuka Dow Jones Industrial Average berakhir naik kuat 189,20 poin atau 1,53 persen pada 12.570,22 setelah penutupan perdagangan. Indeks komposit Nasdaq berakhir naik 24,13 poin atau 1,05 persen pada 2.327,48 sementara indeks Standard & Poor`s 500 menguat 18,69 poin menjadi 1,38 persen menjadi 1.371,80. Para pedagang mengatakan pengumuman Visa tersebut membantu mendorong sentimen pasar, namun para investor masih hati-hati dari kekhawatiran bahwa ekonomi AS dapat terperosok ke dalam sebuah resesi. Visa, yang mengolah pembayaran untuk karu kredit dan debet, mengatakan berencana untuk menjual sedikitnya 406 juta saham kepada investor publik. Harga penawaran sahamnya diperkirakan antara 37 dan 42 dolar AS per saham. Perusahaan yang berbasis di San Francisco ini telah menunjuk sebuah grup bank investsai terkemuka untuk mengatur IPO-nya, termasuk Goldman Sachs, JP Morgan dan HSBC Securities (USA) Inc. Berita lainnya, Getty Images, sebuah distributor global dari media digital, mengatakan telah menyetujui untuk diakuisisi oleh afiliasi dari Hellman & Friedman LLC senilai 2,4 miliar dolar AS. Para pemegang saham Getty bersiap menerima 34 dolar AS tunai setiap saham yang mereka miliki pada penyedia konten digital tersebut, jika transaksi tersebut disetuji para pemegang saham Getty dan regulator. Saham Getty meroket 30 persen menjadi ditutup pada 31,67 dolar AS. Para investor juga terus memantau industri penjamin asuransi obligasi setelah lembaga pemeringkat Standard and Poor`s mengatakan mempertahankan peringkat kekuatan keuangan Ambac pada "AAA". Para penjamin asuransi obligasi telah menghadapi tekanan keuangan dari kemerosotan perumahan yang telah memicu kerugian pada investasi mortgage dan sekuritas yang dijamin oleh para penjamin asuransi. Ambac akan menghadapi tekanan keuangan jika S&P menurunkan peringkatnya. Sahamnya ditutup naik 16 persen pada 12,41 dolar AS. Di sisi perekonomian, sebuah survei memperlihatkan bahwa penjualan rumah terus menurun pada Januari, meski tidak tajam namun membuat sebagian besar ahli ekonomi cemas. The National Association of Realtors (Asosiasi maker Rumah Nasional) mengatakan penjualan rumah yang telah ada (existing-home) pada Januari turun 0,4 persen dari Desember menjadi 4,89 juta unit (tahunan), terhadap perkiraan pasar akan turun menjadi 4,80 juta unit. Sementara saham-saham di Eropa menguat karena indeks FTSE 100 di London ditutup naik 1,89 persen pada 5.999,50 poin. Di Paris, indeks CAC 40 naik 1,96 persen menjadi 4.919,26 poin dan di Frankfurt indeks Dax bertambah 1,12 persen menjadi 6.882,56 poin, demikian AFPA.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008