Padang, (ANTARA) - Direktur PT Kabau Sirah Semen Padang (KSSP) Rinold Thamrin mengungkapkan alasan melakukan pergantian pelatih karena kondisi tim yang krisis akibat hasil buruk diraih tim dalam kompetisi Shopee Liga 1 2019.

"Kita tidak mau terdegradasi lagi dan kita harus mengambil sikap dengan hasil yang belum pernah menang di enam laga ini," kata dia di Padang, Senin.

Menurut dia walaupun masih enam laga ini merupakan sinyal kuat yang menyebutkan ada yang salah terjadi di tim baik dalam skema permainan, motivasi permainan dan lainnya.

Ia mengatakan Syafrianto Rusli telah memberikan kemampuan terbaiknya namun situasi yang berbeda membuat hasil yang didapatkan tidak kunjung membuahkan hasil yang baik.

Menurut dia sejak tiga minggu terakhir pihak manajemen telah melakukan diskusi apa yang akan diambil untuk menyelamatkan tim.

Ia mengungkapkan awalnya setelah laga Persipura Jayapura akan dilakukan evaluasi besar-besaran namun melihat permainan anak-anak bermain di tandang yang tanpa beban membuat berfikir ulang.

"Selain itu ada klausul kontrak yang harus dihormati dan akhirnya hari ini kita setujui permintaan Syafrianto Rusli untuk mundur," katanya.

Selanjutnya tim akan dipegang oleh Weliansyah yang sebelumnya asisten pelatih. Dirinya akan diberikan kesempatan empat laga untuk membuktikan kemampuannya membawa tim bangkit.

"Apabila hasilnya buruk tentu kita akan datangkan pelatih dari luar Semen Padang, namun jika positif maka akan kita tetapkan sebagai pelatih defenitif," katanya.

Laga berat menanti Semen Padang yakni menjamu Arema Malang (12/7) dan Bhayangkara United serta tandang menghadapi Persija Jakarta.

"Ini ujian bagi kita semua untuk bekerja keras mengangkat moral tim dan memenangkan laga terutama di laga kandang," katanya.

Baca juga: Semen Padang tunjuk Weliansyah sebagai pelatih kepala

Baca juga: Suporter: Mundurnya Syafrianto jalan terbaik bagi tim Semen Padang

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Aris Budiman
COPYRIGHT © ANTARA 2019