Jakarta (ANTARA News) - Infrastruktur sektor transportasi di Indonesia menempati peringkat 91 dari 131 negara yang disurvey oleh World Economic Forum (WEF). Deputi Menko Perekonomian Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, Bambang Susantono, di Jakarta, Selasa, mengatakan WEF melakukan pemeringkatan dalam daya saing terhadap 131 negara. "Dari segi daya saing, Indonesia menempati peringkat 54, salah satu indikatornya adalah pelayanan transportasi di mana Indonesia menempati urutan 91," jelas Bambang. Bambang menyebutkan, dalam beberapa waktu ini muncul berbagai masalah terkait dengan transportasi, seperti munculnya hambatan arus barang di jalur Pantura Jawa karena banjir. "Kondisi tersebut memunculkan adanya hambatan logistik yang menghambat arus barang yang akhirnya memperlambat pertumbuhan ekonomi dan menurunkan daya saing," katanya. Pemerintah, kata Bambang, memberi perhatian serius terhadap masalah infrastruktur transportasi yang antara lain ditunjukkan dengan peningkatan alokasi dana untuk innfrastruktur transportasi. Pada tahun 2005, alokasi dana APBN untuk infrastruktur mencapai Rp20,9 triliun, pada tahun 2008 mencapai Rp61,9 triliun. Khusus sektor transportasi pada 2005 mencapai Rp8,9 triliun dan tahun 2008 mencapai Rp33,8 triliun. "Peningkatan alokasi anggaran saja tidak cukup untuk mengatasi masalah transportasi, sehingga perlu upaya lain misalnya reformasi regulasi transportasi, peningkatan kualitas SDM, perkuatan institusi, dan meningkatkan peran serta pihak swasta," katanya. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2008