Pada pukul 10.30 waktu setempat, indeks acuan S&P/ASX 200 turun tipis 0,01 persen atau 1,30 poin, menjadi diperdagangkan pada 6.670,90 poin, sedangkan indeks All Ordinaries yang lebih luas berkurang 2,20 poin atau 0,03 persen pada 6.755,20 poin.
"Saham-saham Australia berada di bawah tekanan pada pembukaan meskipun mendapat dukungan lemah beragam," kata kepala strategi pasar CMC Markets Michael McCarthy dalam catatan paginya kepada investor.
"Jatuhnya saham-saham Eropa dan AS semalam tidak mencapai kedalaman yang dijinakkan oleh pasar Asia Pasifik kemarin. Imbal hasil obligasi melanjutkan penurunan mereka kembali ke level yang lebih tinggi, dan komoditas industri utama minyak mentah dan bijih besi naik."
"Meskipun menyelesaikan sesi semalam di zona hijau, harga berjangka saham-saham Australia turun 23 poin pada bel pembukaan. Namun dukungan untuk saham-saham sumber daya dan saham-saham yang memiliki eksposur ke konsumen berubah turun," tambahnya.
Di sektor keuangan, bank-bank besar Australia juga kehilangan kekuatan dengan Commonwealth Bank turun 0,57 persen, Westpac Bank turun 0,36 persen, National Australia Bank turun 0,45 persen dan ANZ turun 0,50 persen.
Saham-saham pertambangan melonjak dengan BHP naik 1,60 persen, Rio Tinto naik 1,72 persen, Fortescue Metals naik 2,94 persen, namun penambang emas Newcrest turun 1,09 persen.
Produsen-produsen minyak dan gas melihat hasil yang beragam, dengan Woodside Petroleum naik 0,28 persen, Santos tidak berubah dan Oil Search juga tidak berubah.
Jaringan supermarket terbesar Australia bervariasi dengan Wesfarmers turun 0,51 persen dan Woolworths naik 0,59 persen.
Sementara raksasa telekomunikasi Telstra naik 0,65 persen, operator nasional Qantas menguat 0,62 persen dan perusahaan biomedis CSL melemah 0,63 persen.
Baca juga: Bursa Australia berakhir turun tertekan saham tambang
Baca juga: Bursa saham Australia merosot, Indeks ASX 200 dibuka turun 0,64 persen
Baca juga: Bursa saham Australia ditutup pada rekor tertinggi sepanjang masa
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
COPYRIGHT © ANTARA 2019
