Depok (ANTARA News) - Perayaan hari jadi Front Aksi Mahasiswa, Universitas Indonesia (FAM-UI) menggelar pameran foto, pemutaran film dan panggung rakyat diwarnai dengan kericuhan, setelah pihak keamanan kampus UI memaksa untuk membubarkan acara tersebut. "Aksi pembubaran paksa tersebut merupakan bentuk dari mengebiri kehidupan kampus," kata Ketua FAM-UI, Sari Narulita, di sela-sela acara perayaan ultah FAM-UI yang jatuh pada 17 Februari di pelataran Stasiun UI, Depok, Selasa. Ketika sedang berorasi, Sari Narulita diamankan dan dibawa ke kantor satpam UI. Tetapi setelah itu, Sari kembali melakukan aksi sehingga 10 orang satpam UI terpaksa membubarkan aksi tersebut. Dibawah guyuran hujan aksi dorong-mendorong dan saling tarik menarikpun terjadi antara mahasiswa UI dan pihak satpam. Para mahasiswa berusaha mempertahankan spanduk yang telah membentang di pagar stasiun UI. Situasi semakin memanas ketika satpam terus berusaha menurunkan spanduk tersebut, sehingga hampir terjadi baku hantam. Mahasiswa kemudian meminta waktu beberapa menit melakukan orasi sebelum menghentikan aksi tersebut. Permintaan tersebut disetujui oleh pihak keamanan kampus UI. "Aksi tersebut harus dibubarkan karena tidak mendapatkan izin dari pihak rektorat," kata Komaruddin, salah seorang satpam yang menjaga acara tersebut. Sari mengatakan pihaknya telah melakukan kegiatan tersebut sejak Senin (25/2) dan saat itu mereka juga mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari pihak keamanan. Ia berdalih, tempat yang digunakan adalah pelataran stasiun UI sehingga hanya meminta izin kepada kepala stasiun. "Kita telah mendapat izin dari kepala stasiun untuk melakukan kegiatan tersebut," katanya. Pelarangan pihak kampus, lanjut dia, justru dipertanyakan sebagai bukti bahwa kampus UI masih dikuasai oleh antek-antek Orde Baru. "Dimana letak demokrasi kampus sebagai wadah perjuangan mahasiswa," tanya mahasiswi FISIP-UI, Jurusan Administrasi Perkantoran Sektretaris tersebut. "Kita harus menolak gaya-gaya orba yang dilakukan kampus UI," tegasnya. Untuk itu ia menyatakan menolak Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan (NKK/BKK) jenis baru yang hanya membodohi dan membungkam mahasiswa dan menolak pencabutan subsidi pendidikan. Humas FAM-UI Rudi mengakui pihaknya tidak memperoleh izin dari rektorat untuk melakukan kegiatan tersebut karena FAM-UI bukan organisasi resmi dibawah rektorat UI.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008