Batam (ANTARA News) - Sebanyak 53 gedung di Singapura merasakan getaran gempa Sumatera yang terjadi Senin (25/2) sore, namun, para insinyur memastikan bangunan tersebut secara struktur aman. Polisi Singapura, Selasa, melaporkan tidak ada korban terluka. Gempa berkekuatan 7,2 skala richter di Sumatera tersebut dirasakan di berbagai sudut Singapura, misalnya di Channel News Asia. Warga Singapura juga kembali merasakan gempa sekitar pukul 16.00 waktu Singapura. Beberapa warga Marine Crescent dan Bukit Panjang melihat beberapa objek bergoyang. Di beberapa wilayah perkantoran, orang-orang dievakuasi, namun mereka kembali bekerja 10 menit kemudian. Sementara itu, gempa kembali terjadi di Sumatera Barat, Selasa dini hari. Gempa bumi tektonik berkekuatan 6,4 Skala Richter (SR) berkedalaman 36 km mengguncang pesisir pantai barat Sumbar, terjadi Selasa dinihari sekitar pukul 04.02.17 WIB. Pusat gempa pada lokasi 2,5 Lintang Selatan (SL) dan 99,55 Bujur Timur (BT) atau pada 173 km baratdaya Painan-Sumbar, kata analis BMG Padang Panjang, M Fitri, kepada ANTARA, Selasa pagi. Guncangan gempa itu cukup kuat dirasakan warga yang bermukim di kawasan pesisir pantai, di antaranya Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Padang, Mentawai dan Padang Pariaman. BMG juga mencatat pada Selasa dinihari, kata Fitri, guncangan gempa terjadi sekitar pukul 01.06.01 WIB dengan kekuatan 6,3 SR dan kedalaman 25 km, pada lokasi 2,52 LS dan 99,54 BT atau pada posisi 173 km barat daya Painan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumbar). Dia mengimbau masyarakat untuk tidak terlalu khawatir dengan meningkatnya guncangan gempa belakangan ini, namun tetap siaga. Pantauan Selasa dinihari di pemukiman penduduk Balai Baru Padang, warga sempat juga lari keluar rumah, walaupun cuaca hujan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008