Mataram (ANTARA News) - Perpustakaan yang ada dimasing-masing daerah, pengelolaannya membutuhkan kiat-kiat khusus agar keberadaannya tetap dibutuhkan masyarakat, bukan justru ditinggalkan terutama diera informasi global seperti sekarang. Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Drs. H. Lalu Serinata ketika membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Perpustakaan di Mataram, Rabu mengatakan, kiat yang dibutuhkan itu antara lain inovasi dan kreatifitas sehingga perpustakaan tetap diminati. "Selama ini ada kesan perpustakaan kalah bersaing dengan tempat rekreasi dan hiburan, untuk itu membutuhkan sentuhan agar keberadaan dan lokasi perpustakaan tidak membosankan," katanya. Gubernur mengakui dan tidak bisa mempungkiri bahwa keberadaan perpustakaan sebagai motor penggerak dalam usaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan daya saing bangsa. Para mahasiswa, siswa dan masyarakat pada umumnya diera informasi global dan teknologi informasi yang begitu berkembang sekarang membutuhkan jenis layanan yang memuaskan, cepat, murah dan menarik. "Berdasarkan kajian dan penelitian yang dilakukan sebenarnya masyarakat pedesaan begitu antusias dengan bahan bacaan, kondisi itu harusnya menjadi peluang bagi pengelola perpustakaan untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik," katanya. Menyinggung kondisi NTB terutama Pulau Lombok yang dikenal memiliki jumlah tempat ibadah terutama masjid yang mencapai 6.000 buah sehingga dijuluki pulau "Seribu Masjid", Serinata berharap kedepan perpustakaan bisa dikembangkan di masjid. Menurut dia, sebagaimana diketahui masjid paling tidak setiap hari dikunjungi jamaah sebanyak lima kali seiring dengan pelaksanaan ibadah salat, sehingga keberadaan perpustakaan di masjid cukup potensial. "Paling tidak keberadaan perpustakaan di masjid memberikan peluang dan kontribusi dalam usaha mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara," katanya. Diakuinya Islam begitu percaya bahwa dengan membaca maka seseorang dapat meningkat kualitas diri sebagaimana ayat Al-Quran yang diturunkan pertama oleh Allat SWT kepada nabi Muhammad SAW adalah perintah Iqra atau baca. Atas dasar itu, maka terbuka peluang dan motivasi bagi NTB untuk mengembangkan perpustakaan dengan memanfaatkan posisi masjid sebagai tempat ibadah yang selalu dikunjungi umatnya atau dalam artian "berperang" melawan kebodohan. Rakornas Bidang Perpustakaan yang dihadiri Kepala Perpustakaan Nasional, Dady P Rahmananta itu berlangsung selama tiga hari hingga 29 Pebruari 2008, diikuti 161 peserta berasal dari usnur pejabat eselon I dan II Perpustakaan Nasional, Perpustakaan propinsi, kabupaten/kota, Biro Organisasi Pemprop se-tanah air dan mitra kerja/LSM. (*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008