New Delhi (ANTARA News) - Sebuah film Pakistan tentang Islam pasca-serangan 11 September akan diputar di India pada bulan depan, suatu penayangan yang langka mengingat pertikaian politik telah membatasi interaksi budaya antara kedua negara bersenjata nuklir itu. "Khuda Kay Liye" atau "Atas Nama Tuhan" berkisah seputar keretakan antara kaum Islam liberal dan radikal, sebuah isu yang dihadapi 140 juta warga Muslim India di tengah tuduhan bahwa komunitas Islam di sana menjadi pemasok tenaga baru bagi berbagai klompok militan. Sutradara Shoaib Mansoor berharap film bebahasa Urdu itu akan mampu mengikat penonton di India yang mayoritas penduduknya menganut Hindu, ketika film ini diputar di berbagai gedung bioskop pada 28 Maret. "Ini untuk pertama kalinya film Pakistan di India setelah beberapa dekade, jadi penduduk India hendaknya berminat pada film itu," kata pembuat film yang tinggal di Lahore itu kepada Reuters dalam wawancaranya lewat e-mail. "India memiliki penduduk Muslim yang besar sekali yang secara alamiah akan tertarik. Dan kalangan non-Muslim pasti ingin tahu apa sebenarnya Islam itu." "Khuda Kay Liye" merangkai secara bersama tiga kisah, yakni seorang penyanyi pop yang berada di bawah pengaruh ekstremis Islam, seorang penduduk Inggris keturunan Pakistan yang dipaksa menikah dengan sepupunya dan seorang pria yang ditahan secara ilegal di AS pasca-serangan 11 September. Film ini juga menampilkan aktor India Naseeruddin Shah sebagai cameo (bintang yang muncul sekilas), sebagai cendekiawan Muslim yang menjelaskan prinsip Islam dalam suatu kasus di pengadilan. Bangkit dari mati suri Industri film Pakistan sangat mendambakan penonton alamiah di India akibat perbedaan politik dan dominasi Bollywood. Namun begitu, keberhasilan "Khusa Kay Liye" sejak rilisnya di Pakistan pada Juli tahun lalu boleh jadi menjadi tanda perfilman Pakistan akhirnya muncul kembali dari kelesuannya. Film ini memperoleh standing ovation (penghormatan sambil berdiri) pada Festival Film Internasional India pada tahun lalu dalam acara tayang perdananya dan menurut rencana akan diputar di New Delhi dan Mumbai, pusat industri film India. "Setelah sepi selama beberapa tahun, `Khuda Kay Liye` akhirnya mendapat sambutan penuh di Pakistan, kata pembuat film Mehreen Jabbar, yaang film garapannya "Ramchand Pakistani" ditayangkan di Festival Film Berlin pada bulan ini. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2008