Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat pagi, ditutup turun 0,59 persen, tertekan naiknya harga minyak dunia dan melemahnya bursa regional. IHSG sesi pagi ditutup turun 16,239 poin menjadi 2.740,075 dan indeks LQ45, kelompok 45 saham unggulan, melemah 4,079 poin (0,68 persen) ke level 595,887. Analisa Riset dari PT Valbury Asia Securities, dalam ulasan pasarnya, mengatakan faktor melonjaknya harga minyak mentah ke level 102,97 dolar AS telah menekan indeks BEI. Selain itu, indeks juga terpengaruh kondisi bursa regional yang juga tertekan harga minyak dan kekhawatiran para pelaku pasar terhadap potensi inflasi yang akan terjadi di Amerika. Bursa Wall Street AS dengan indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun tajam 112,10 poin atau 0,88 persen pada 12.582,18, dan ini langsung diikuti beberapa bursa saham Asia, seperti bursa Tokyo dengan indeks Nikkei-225 turun 354,19 poin menjadi 13.571,32 pada akhir perdagangan sesi pagi dan bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng pada sesi pagi turun 385,82 poin atau 1,57 persen menjadi 24.205,86. Sentimen tersebut telah menekan saham-saham di BEI, sehingga saham yang menurun mendominasi sebanyak 97 dibanding yang naik 50, sedangkan 53 stagnan dan 253 efek belum diperdagangkan. Beberapa saham unggulan yang turun dan memimpin indeks turun di antaranya saham Bumi Resources yang turun Rp50 menjadi Rp7.900, Bank BCA terkikis Rp25 ke level Rp3.525, Telkom melemah Rp200 ke harga Rp10.050, Indosat terkoreksi Rp150 ke poisisi Rp6.900 dan Astra Agro Lestari turun Rp200 menjadi Rp31.750. Volume perdagangan mencapai 1,394 miliar saham dengan nilai Rp2,182 triliun dari 28.621 kali transaksi. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2008