Jakarta (ANTARA News) - Saifullah Yusuf menegaskan siap nonaktif dari jabatannya selaku Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor terkait keikutsertaannya dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jawa Timur. "Nonaktif tidak masalah. Ada atau tidak ada ketentuan itu, pada akhirnya saya tetap akan melakukannya," kata Saifullah saat ditemui di sela-sela syuting sinetron "Laksamana Cheng Ho" di Jakarta, Sabtu. Hanya saja Saifullah tidak menyatakan kapan ia akan nonaktif dari jabatannya di Ansor. "Kita lihat saja nanti," kata mantan Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal itu. Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi mengingatkan bahwa pengurus harian NU dan badan otonom NU yang maju dalam Pilkada harus nonaktif selama proses pencalonan. "Yang bisa terpilih otomatis lepas dari pengurus karena tidak boleh dirangkap dengan jabatan publik. Dan apabila tidak jadi, dia boleh kembali dengan persetujuan fihak yang dulunya memilih," kata Hasyim beberapa waktu lalu. Hasyim mengemukakan hal itu menyusul adanya sejumlah pengurus NU dan badan otonom NU yang mengikuti Pilkada seperti Saifullah Yusuf, Ketua PWNU Jatim Ali Maschan Moesa, Ketua PWNU Jateng M Adnan dan lainnya. Lebih lanjut Saifullah menyatakan, memang aturan nonaktif tersebut ada di NU, namun soal waktu nonaktif tidak diatur secara tegas. "Soal waktu itu tafsir. Ada yang menafsirkan setelah deklarasi, tapi ada juga yang menafsirkan setelah mendaftar. Jadi tergantung siapa yang menafsirkan," kata pemeran raja Majapahit Hyang Wisesa Wikramawardhana dalam sinetron "Laksamana Cheng Ho" itu. Pada Pilkada Jatim yang digelar Agustus mendatang, Saifullah maju sebagai calon wakil gubernur mendampingi calon gubernur Soekarwo. Pasangan ini diusung Partai Demokrat dan PAN. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2008