Bandung (ANTARA News) - Topan Sanjaya (20), warga Kiaracondong, Bandung, Jawa Barat, melaporkan ke polisi bahwa pada pada Minggu sekira pukul 03.30 WIB dianiaya dan dirampas motornya yang bermerek Suzuki Shogun oleh anggota geng motor yang mengaku polisi saat melintas Jalan Naripan (depan Gania Plaza Hotel). Bersama lima temannya, Topan mengemukakan, baru pulang bermain dari Lembang. Saat melintas Jalan Sumatera, mereka bertemu kawanan geng motor berjumlah lebih dari sepuluh sepeda motor yang sedang berkumpul di depan tempat hiburan Amare. Geng motor itu mengeluarkan kata-kata kotor ke Topan dan para temannya yang membiarkan, dan terus melajukan motor mereka. Ternyata, geng motor mengejar rombongan Topan, bahkan mencegatnya di Jalan Naripan. Sejumlah anggota geng motor pun mengaku sebagai anggota intel polisi, dan berbalik menuduh bahwa Topan dan teman-temannya adalah anggota geng motor. Korban dipaksa mengaku sembari menerima tamparan di wajahnya. Merasa nyawanya terancam, Topan pun berlari dari kerumunan geng motor. Beberapa anggota geng motor berusaha menangkapnya, tapi gagal. Namun, motor Topan berhasil dirampas dan dibawa kabur geng motor, sehingga kasus itu ditangani Kepolisian Resort Kota (Polresta) Bandung Tengah. "Kami masih menyelidikinya. Anggota saya sudah disebar untuk mencari keberadaan pelaku," kata Kapolresta Bandung Tengah, AKBP Arief Ramdhani. Ia pun mengemukakan, pihaknya sudah mengantongi sejumlah identitas pelaku berdasarkan ciri-ciri yang dilaporkan korban dalam laporananya kepada petugas penyidik. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2008