Samarinda (ANTARA News) - Tiga orang tewas, satu lainnya masih dalam pencarian dan tiga orang lagi dalam kondisi kritis akibat insiden meledaknya dua kapal pengangkut bahan bakar minyak (BBM) di Long Bagun, Kutai Barat, Kaltim, Sabtu (1/3). Ketiga korban yang menderita luka serius yakni Edi (25), Adi (27), serta seorang lagi yang belum diketahui identitasnya, tiba di rumah Sakit Dirgahayu, Samarinda, Senin dinihari sekitar pukul 00. 30 WITA. Ketiganya mengalami luka bakar cukup serius dan saat ini menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Dirgahayu, Samarinda. Informasi yang berhasil dihimpun di Rumah Sakit Dirgahayu hingga Senin dihihari menyebutkan, kedua kapal itu meledak saat mengangkut 200 drum bensin yang akan didistribusikan ke beberapa wilayah di Long Bagun. "Saya juga hanya diberi tahu keluarga yang ada disana (Long Bagun, red). Di atas kapal yang meledak itu ada tujuh orang, dua diantaranya hilang tetapi satu orang sudah ditemukan dalam keadaan meninggal," ujar salah seorang keluarga korban bernama Sunardi saat ditemui di Rumah Sakit Dirgahayu, Samarinda, Senin dinihari. Sementara keterangan dari dokter rumah sakit Sendawar Kutai Barat menyebutkan, awalnya korban yang mengalami luka serius adalah lima orang dan mereka dibawa ke rumah sakit Sendawar pada Minggu pukul 07.00 WITA. Dari lima korban luka itu, korban bernama Afdal meninggal dunia saat menjalani perawatan di Sendawar, sedangkan seorang lagi bernama Abidin meninggal saat dalam perjalanan menuju rumah sakit Dirgahayu Samarinda. Dengan demikian, korban tewas dalam musibah itu tiga orang, satu korban lagi belum ditemukan, dan tiga korban yang mengalami luka bakar serius dirawat di rumah sakit Dirgahayu Samarinda. Akibat luka bakar yang cukup parah, salah seorang korban bernama Afdal, akhirnya meninggal saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Sendawar, sementara korban bernama Abidin meninggal dalam perjalanan menuju Samarinda. "Satu korban meninggal di rumah sakit, sementara seorang lagi meninggal dalam perjalanan menuju Samarinda. Tiga korban yang masih selamat, kondisinya sangat kritis sebab mengalami luka bakar 50 hingga 90 persen," kata seorang dokter Rumah Sakit Sendawar itu. Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari kepolisian (Polres Kutai Barat, red) terkait ledakan dua kapal BBM yang menyebabkan terjadinya korban jiwa tersebut. Tak satu pun petugas kepolisian terlihat saat ketiga korban luka tiba di Rumah Sakit Dirgahayu Samarinda. (*)

Pewarta: surya
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008