Surabaya (ANTARA News) - Kota Surabaya untuk kali pertama menerapkan sistem pembuatan kartu tanda penduduk (KTP) dengan mengambil sidik jari warganya di 31 Kecamatan di kota itu. Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispenduk Capil), Kota Surabaya, Ismanu, Selasa, di Surabaya, mengatakan pengambilan sidik jari untuk pembuatan KTP merupakan bagian dari pelaksanaan sistem informasi administrasi kependudukan (SIAK). "Untuk uji coba KTP sidik jari pertama kita, dilakukan di Kecamatan Rungkut sejak kemarin (3/3)," katanya. Menurut dia, jika uji coba yang dilakukan di Kecamatan Rungkut memuaskan, maka program tersebut rencananya akan diterapkan di semua kelurahan yang ada di Surabaya pada tanggal 17 Maret 2008 mendatang. Sistem pembuatan KTP sidik jari, kata dia, hampir sama dengan pembuatan surat izin mengemudi (SIM). Hanya saja yang membedakan cuma sidik jari tidak menempel di KTP, seperti halnya yang ada di SIM. "Modelnya sama dengan KTP yang lama, sementara sidik jari masuk dalam data base," katanya menerangkan. Adapun sistem pembuatan KTP sidik jari yakni setiap warga diminta datang ke kelurahan dengan membawa KTP dan kartu keluarga (KK) dan mengisi formulir data penduduk. Setelah itu, petugas di kelurahan melakukan pemotretan dan sidik jari yang hasilnya kemudian diserahkan ke Kecamatan untuk selanjutnya dicetak menjadi KTP baru. Bagi KTP warga yang masih aktif, kata dia, warga tidak dikenakan biaya administrasi, sedangkan untuk KTP perpanjangan dikenakan biaya sesuai dengan peraturan yang ada yakni Rp10.000. Adapun anggaran yang digunakan untuk pelaksanaan program mencapai Rp2 miliar dengan perincian untuk biaya sosialisasi, pelatihan para pegawai kelurahan dan kecamatan, serta pembelian peralatan berupa komputer PC, scanner sidik jari, USB Flas disk, web camera dan penerangan ruangan. Untuk memperlancar program tersebut, kata dia, pihaknya telah memberikan pelatihan dan pengenalan kepada para pegawai kelurahan dan kecamatan. Pengenalan tersebut meliputi cara melakukan scanner sidik jari, penggunaan program, konfigurasi sistem, transaksi re entry, statistik penduduk dan lainya. Sementara itu, Camat Rungkut Irvan Widyanto, mengaku bangga karena kecamatan Rungkut menjadi field project dalam pembuatan KTP sidik jari. "Sebetulnya di Kecamatan Rungkut hendak mengadakan program KTP keliling, namun karena adanya program ini, maka akan menyesuaikan," katanya menambahkan.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008