Jakarta (ANTARA News) - Bankir Kostaman Thayib memperkirakan Bank Indonesia (BI) akan menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) pada April mendatang, apabila bank sentral AS (The Fed) jadi menurunkan suku bunga Fedfund dalam pertemuan bulan ini. "BI untuk bulan ini diperkirakan sulit menurunkan BI rate yang berada di angka 8 persen, meski laju inflasi Februari turun dibanding bulan sebelumnya. BI rate akan turun bila tertekan bunga Fed yang bakal turun lagi," katanya di Jakarta, Selasa. Menurut dia, laju inflasi Februari rendah sekitar 0,65 persen dibanding bulan lalu yang mencapai 1,77 persen, tapi secara tahunan masih tetap tinggi sekitar 7,4 persen, karena itu selama tahun ini inflasi masih terancam tinggi. Tingginya inflasi tersebut membuat BI akan sangat berhati-hati dalam mengelola kebijakan moneternya. "Karena itu BI tampaknya akan menahan BI rate tetap pada 8 persen," kata eksekutif Bank Mega itu. Ia mengatakan, ruang BI rate turun kemungkinan terjadi bila Federal Reserve (bank sentral AS) menurunkan lagi suku bunganya pada Maret ini. "BI masih perlu menunggu bulan depan untuk menurunkan BI rate dari 8 persen ke 7,75 persen," katanya. Pemerintah, lanjut Kostaman Thayib, harus hati-hati dalam mengendalikan laju inflasi, karena inflasi yang baru berjalan dua bulan hampir mencapai 2,5 persen dan ini sangat mengkhawatirkan. Ia memprediksikan laju inflasi sepanjang tahun ini kalau tidak dikendalikan dengan baik diperkirakan akan bisa melewati target yang ditetapkan pemerintah sebesar 6,5 persen.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008