Jakarta (ANTARA News) - Tekanan dari bursa regional masih berlanjut, sehingga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa pagi, ditutup turun 1,20 persen. IHSG sesi pagi ditutup turun 31,744 poin untuk berada di posisi 2.620,568, sedangkan indeks LQ45, kelompok 45 saham unggulan, menurun 8,274 poin (1,44 persen) ke level 565,073. Analis Riset PT Valbury Asia Securities, Krisna Dwi Setiawan, mengatakan masih berlanjutnya penurunan bursa regional masih menjadi pemicu penurunan indeks BEI. Krisna juga menegaskan bahwa kondisi regional ini hanya sebagai pemicu saja, karena secara teknikal pasar BEI masih jenuh (overbought). Dia mengungkapkan bahwa kondisi "overbought" pada indeks ini masih dibutuhkan sejumlah koreksi, sehingga harga saham-saham tercatat kembali menarik minat investor untuk membeli. Sementara kondisi bursa regional juga mengalami penurunan akibat mengikuti penurunan bursa Wall Street AS yang Senin malam ditutup menunurun, dimana indeks Dow Jones turun 7,48 poin (0,06 persen) menjadi 12.258,90. Sedangkan bursa kawasan Asia, seperti bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng pada sesi pagi ditutup turun 155,89 poin (0,66 persen) ke level 23.429,08 dan bursa Tokyo dengan Nikkei-225 ditutup turun 24,08 poin (0,19 persen) ke posisi 12.967,58. Kondisi ini telah membuat harga saham yang turun mendominasi perdagangan di BEI sebanyak 127 dibanding yang naik hanya 32, sedangkan 50 stagnan dan 244 efek belum aktif diperdagangkan. Penurunan indeks dipimpin beberapa saham unggulan, seperti saham Bumi Resources yang anjlok Rp300 menjadi Rp6.950, Bukit Asam melorot Rp150 ke posisi Rp11.000, Astra Internasional terkoreksi Rp1.050 ke level Rp26.100, Astra Agro Lestari turun Rp100 ke harga Rp32.000 dan Perusahaan Gas Negara melemah Rp50 ke posisi Rp13.300. Volume perdagangan Selasa pagi ini mencapai 1,457 miliar saham dengan nilai Rp2,491 triliun dari 30.145 kali transaksi. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2008