Bogota, 6/3 (ANTARA/dpa) - Raul Reyes, orang kedua kelompok pemberontak aliran kiri, Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC), ditemukan posisinya lalu dibunuh militer Kolombia setelah menerima panggilan telefon dari Presiden Venezuela, Hugo Chavez, ungkap stasiun radio RCN di Kolombia, Rabu. Reyes dan sekitar 20 anggota pemberontak tewas pada hari Sabtu dalam penyerbuan lintas perbatasan oleh tentara Kolombia di wilayah Ekuador. Kejadian itu menimbulkan ketegangan antara Ekuador dan Kolombia dan memicu penghentian hubungan diplomatik serta pergerakan pasukan di kawasan tersebut. Menurut RCN, seorang sumber militer yang minta namanya tidak disebutkan, mengemukakan bahwa suatu panggilan telefon pada 27 Februari dari Chavez kepada telefon satelit milik Reyes telah membuat intelijen Kolombia dapat melacak pemimpin pemberontak itu. Chavez dilaporkan berbicara dengan Reyes tentang empat sandera yang hari itu dibebaskan FARC setelah mereka culik selama sedikit-dikitnya lima tahun. "Agak ironis karena telefon dari Presiden Chavez-lah yang membuat kami dapat membunuh Reyes," kata sumber militer itu. Sumber itu juga mengatakan pemimpin FARC, Manuel Marulanda Velez, berada di wilayah Venezuela dekat perbatasan Kolombia. "(Agen intelijen) sudah memastikan bahwa dia sakit dan lari ke wilayah Venezuela, di sekitar perbatasan dengan provinsi Norte de Santander (di Kolombia)," kata sumber tersebut.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008