Jakarta (ANTARA News) - Grup musik asal Inggris "Incognito" membuka Jakarta International Java Jazz Festival 2008 dengan pertunjukan yang enerjik di atas pentas Ruang Utama (Plenary Hall) Balai Sidang Jakarta, Jumat malam. Incognito yang lahir pada tahun 1980 itu tampil memukau ribuan penonton mulai pukul 18.00 WIB. Kelompok ini mengajak penonton bertepuk tangan dan menikmati malam pertama Java Jazz Festival 2008 dengan sejumlah lagu-lagu mereka diantaranya "Everyday", "Still a Friend of Mine" dan "Don`t You Worry `bout A Thing". "Jakarta you are so amazing....," teriak Jocelyn Brown, salah satu vokalis kelompok ini. Personel Grup Incognito terdiri atas Carleen Anderson, Jocelyn Brown, Tyrone Henry, Maysa Leak, Tony Momrelle, Imaani, dan Joy Rose. Senarai dari deretan vokal grup acid jazz ini tampil bersama full band. Kelompok ini sesungguhnya tampil hari terakhir festival, Minggu (9/3) pukul 22.15 WIB. Namun karena Matt Bianco yang seharusnya tampil pada hari pertama berhalangan hadir maka Incognito naik panggung menggantikan Bianco pada hari pertama. "Kamis (6/3) dini hari panitia mendapat informasi kepastian ternyata Matt Bianco tidak bisa hadir. Alasannya karena tidak mendapat jadwal penerbangan ke Indonesia lalu tidak ada penjelasan lebih rinci lagi," kata Humas Java Jazz Festival 2008, Mustika Kusumaningtyas. Meski Matt Bianco batal tampil, penonton yang terlanjur membeli tiket untuk special show ternyata mendapat suguhan musik yang rancak dan enerjik dari Incognito. "Saya suka lagu `Everyday`, jadi tidak masalah kalau Bianco tidak datang. Incognito juga keren kok," ujar Ika, penonton Java Jazz. Di luar ruang utama, kemeriahan Java Jazz terasa di setiap sudut Balai Sidang Jakarta. Sebanyak 19 panggung terus menghadirkan para musisi dan penyanyi jazz dalam dan luar negeri. Mereka diantaranya Sara Gazarek, Kurt Elling, The Five Quintet, dan Renne Olstead, sedangkan dari dalam negeri tampil Glenn Fredly, Ecoutez, Syaharani & The Queenfireworks. Penampilan unik sejak sore hari terlihat di Kasuari Lounge yang menghadirkan grup jazz "PhinisiBand" dari Makassar. Mereka mengusung lagu-lagu daerah Makassar seperti "Angin Mamiri" dan Mate Coli (Layu Sebelum Berkembang) dengan aransemen yang menggabungkan musik etnik dan jazz. "Kami sengaja menggabungkan ramuan jazz dan unsur etnik Makassar melalui alat musik tradisi seperti genderang bulo, kacaping, dan pui-pui (semacam seruling). Ini untuk menunjukkan bahwa musik etnik daerah kami juga dapat disandingkan dengan indah bersama musik jazz," kata drumer Phinisi Band, Burhanudin. Jakarta International Java Jazz merupakan kegiatan tahunan yang menghadirkan sederetan penyanyi dan musisi jazz Indonesia dan internasional. Tahun ini Java Jazz yang disponsori Dji Sam Soe Super Premium digelar di Balai Sidang Jakarta pada 7, 8, 9 Maret dengan tema "Taste The Spirit of Jazz". Direktur Program dan Artis, Eki Puradireja mengatakan Java Jazz Festival tahun ini fokus pada konsep `big band` sehingga jumlah personelnya juga sangat besar. Tahun ini jumlah musisi dan penyanyi yang tampil mencapai 1.500 orang. "Ada 19 panggung disiapkan dengan total 240 pertunjukan selama tiga hari," demikian Eki. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2008