London (ANTARA News) - Seorang pria yang menjuluki dirinya "Osama bin London", Jumat, dimasukkan ke dalam penjara bersama pemimpin kelompok pelatihan untuk para calon pelaku jihad di Inggris. Hakim di Woolwich Crown Court menvonis Mohammed Hamid (50) dengan rekomendasi agar dia paling tidak dihukum tujuh tahun enam bulan penjara sebelum dapat mengajukan pembebasan bersyarat. Para juri di persidangan itu pada bulan lalu memutuskan Hamid bersalah. AFP melaporkan, rekannya sesama pemimpin kelompok, Atilla Ahmet -- seorang mantan jurubicara ulama Abu Hamza Al-Masri -- dipenjara selama enam tahun 11 bulan karena mempersiapkan kaum muda Muslim untuk melakukan serangan tersebut. "Maksud mereka adalah pergi ke luar negeri dan melakukan pelanggaran, tapi itu tetap merupakan hal yang serius. Orang yang terbunuh oleh aksi teroris sama seriusnya jika terjadi di luar negeri maupun di sini," kata Hakim Christopher Pitchers. Pengikut Hamid antara lain adalah empat orang yang dinyatakan bersalah karena terlibat dalam serangan bom bunuh diri yang gagal di sistem transportasi umum di London pada 21 Juli 2005. Hakim mengatakan bahwa Hamid akan terus menjadi bahaya bagi masyarakat karena kemampuannya membujuk orang lain untuk melakukan kekerasan. Hamid dalam persidangan digambarkan sebagai sosok "yang merekrut, mempersiapkan, dan mengkorupsi kaum muda Muslim". Dia dinyatakan bersalah karena menyelenggarakan pelatihan teroris di New Forest di Inggris bagian selatan serta di pusat permainan "paintball" di wilayah Berkshire, sebelah barat London. Hamid juga dinyatakan bersalah karena menganjurkan aksi pembunuhan. Sementara itu Ahmet mengakui tiga dakwaan dalam kasus menganjurkan pembunuhan. Ahmet menjalani persidangan pada September tahun lalu. Hal itu terjadi satu bulan sebelum pengadilan untuk Hamid dimulai dengan penjagaan ketat di tenggara London. Dalam persidangan terungkap bahwa Hamid ingin mengirim mereka yang direkrut untuk mengikuti pelatihan di Afghanistan dan Afrika timur, serta dia membual bahwa namanya adalah "Osama bin London", plesetan dari tokoh Al-Qaeda, Osama bin Laden. Di pengadilan juga terungkap bahwa Hamid ditangkap pada Oktober 2004 bersama Muktar Said Ibrahim, pemimpin serangan bom bunuh diri yang gagal pada tahun 2005. Badan kemanan Inggris mulai menyelidiki Hamid setelah terjadinya serangan 7 Juli 2005. Ketika itu, empat anggota kelompok garis keras meledakkan diri dan membunuh 52 orang lainnya di sistem transportasi umum London. Ketiga rekan Hamid adalah Kibley da Costa (25), Mohammed Al-Figari (45) dan Kader Ahmed (20). Mereka dinyatakan bersalah karena menghadiri pelatihan di Inggris bagian selatan dan bagian utara serta berbagai aksi pelanggaran lainnnya.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008