Jakarta (ANTARA News) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengharapkan para pelaku bisnis Jepang lebih banyak investasi ke sektor riil, di samping energi, guna membantu Indonesia mengatasi pengangguran dan kemiskinan. "Kami berharap dengan reformasi kebijakan yang dilakukan pemerintah, akan semakin banyak investasi Jepang di sektor riil," ujar Wakil Ketua Kadin Indonesia Bidang Industri, Teknologi, dan Kelautan, Rachmat Gobel, di Jakarta, Selasa, pada seminar Investasi Langsung Jepang dan Indonesia sebagai Tujuan Investasi. Pada acara yang dihadiri para pelaku bisnis RI dan Jepang itu, ia mengatakan Indonesia mengharapkan para pelaku bisnis Jepang masuk ke sektor pengolahan, manufaktur, pertanian, maritim, dan perikanan. Menurut Rachmat, dengan semakin banyaknya perusahaan Jepang yang investasi di sektor tersebut maka akan membantu Indonesia membangun ketahanan pangan serta menciptakan lebih banyak lagi lapangan kerja baru. Lebih jauh Rachmat yang juga Ketua Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Jepang (PPIJ) mengatakan ingin melihat kontribusi pelaku usaha Jepang dalam peningkatan teknologi di sektor riil. "Itu (peningkatan teknologi) tidak hanya untuk meningkatkan ekspor, tapi juga berarti mengurangi ketergantungan terhadap produk impor, karena dengan peningkatan teknologi kami bisa meningkatkan daya saing di pasar dalam negeri," katanya. Rachmat menegaskan investasi di sektor riil tidak hanya untuk membantu Indoneaia mengatasi pengangguran dan kemiskinan, tapi juga membangun ketrampilan tenaga kerja Indonesia yang akan membuat perusahaan Jepang di Indonesia lebih bersaing baik di pasar dunia maupun domestik. Namun, ia juga mengaku menyadari masih banyak hal yang harus dilakukan Indonesia terutama pemerintah, dalam meningkatkan iklim investasi dan bisnis. "Perubahaan tidak pernah cukup cepat bagi kalangan bisnis terutama di tengah persaingan ketat di kawasan ini (Asia)," kata Rachmat yang menilai pemerintah telah banyak melakukan reformasi kebijakan untuk mendongkrak masuknya investasi, meskipun hasilnya belum memadai. Sementara itu, hasil riset Bank Kerjasama Internasional Jepang (JBIC) pada 2007 terutama terhadap perusahaan Jepang yang melakukan investasi di luar negeri, investasi terbesar Jepang di Indonesia adalah sektor otomotif di samping elektronik. JBIC mencatat 14 perusahaan otomotif, enam perusahaan elektronik, dan masing-masing empat perusahaan permesinan umum (general machinery) dan tekstil yang menilai Indonesia merupakan tempat yang menjanjikan untuk investasi.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008