Medan (ANTARA News) - Sebanyak 500 juta orang lebih di seluruh dunia mengalami berbagai bentuk gangguan dan setiap tahunnya meninggal premature karena penyakit kardiovaskuler sehubungan dengan penyakit ginjal. "Sementara di Medan saat ini terdapat 400 orang penderita gagal ginjal yang terpaksa melakukan Hemodialisa (cuci darah, red) seminggu dua kali dengan setiap tahun penderita gagal ginjal cenderung terus meningkat," kata Kepala Unit Dialisis RSU Pirngadi Medan, Prof, dr Harun, di Medan, Selasa. Gagal ginjal adalah bila kedua ginjal rusak dan tidak mampu membersihkan sisa-sisa atau metabolisme tubuh dari darah. Bila hanya satu ginjal yang rusak maka ginjal yang satu lagi harus bekerja lebih berat. Ia mengatakan, secara umum gejala gangguan ginjal dapat dilihat dari adanya gangguan berkemih seperti nyeri saat buang air kecil, berdarah, berpasir, keluar batu, sering berkemih dan volume sedikit, nyeri pinggang, sembab di kelopak mata tangan dan kaki, pucat dan gampang capek. Secara garis besar, penyakit gagal ginjal disebabkan oleh keturunan seperti ginjal polikistik, dan yang disebabkan Kongenital (bawaan lahir) seperti kelainan bentuk saluran kemih dimana terjadi sumbatan dan mengandung infeksi sehingga terjadi ganguan ginjal kronis "Gagal ginjal yang paling sering terjadi adalah akibat penyakit bawaan penyakit diabetes, infeksi batu, darah tinggi, obat-obatan dan keracunan," katanya. Sementara Kepala SMF Penyakit Dalam RSU Pirngadi Medan, dr Zulhelmi, mengatakan sekitar 25 persen penyakit gagal ginjal disebabkan adanya infeksi pada ginjal. Sebanyak 20 persen akibat penyakit turunan dari Diabetes, 17 persen akibat Hipertensi (darah tinggi, 15 persen akibat batu ginjal. "Sisanya 23 persen akibat keturunan, bawaan sejak lahir dan akibat penggunaan obat yang tidak sesuai," katanya.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008