Jakarta (ANTARA News) - Tim Piala Thomas Indonesia harus mewaspadai Group B yang terdiri atas Malaysia, Korea, dan Inggris, dalam turnamen putaran final Piala Thomas yang akan digelar di Jakarta, 11-18 Mei. "Kalau kita (Indonesia) menjadi juara group, akan bertemu pemenang antara runner-up Group B dan urutan 3 Group A. Runner-up Group B mungkin Malaysia atau Korea, tetapi siapa tahu Inggris muncul," ujar manajer tim Piala Thomas Indonesia Lutfi Hamid usai mengikuti pengundian di Jakarta, Rabu. Sebagai unggulan kedua, Indonesia berada di Group D bersama Jerman dan Thailand. Lutfi memperkirakan, tim-tim tersebut kemungkinan akan lebih memilih posisi runner-up Group B, karena jika menjadi juara group mereka akan bertemu juara Group A yang hampir dipastikan akan dihuni juara bertahan Cina. Cina berada di Group A bersama Kanada dan Nigeria. "Mereka akan all-out untuk menjadi runner-up Group B karena yang menjadi juara Group B kemungkinan bertemu Cina," kata Lutfi. Korea, katanya, tidak bisa dianggap enteng karena belakangan ini justru prestasi mereka sedang meningkat terutama gandanya dengan memenangi dua turnamen berturut-turut di Jerman Terbuka dan All England dengan menggelar final antar pemain Korea. Sedangkan Malaysia justru prestasi gandanya sedang turun setelah kalah dari pasangan Korea di kualifikasi Piala Thomas, dan mengalami kegagalan di All England. Tim Indonesia sendiri, kata Lutfi, memasang target untuk menjadi juara Group D yang artinya harus mengungguli tim Jerman dan Thailand. Dengan menjadi juara group, Indonesia terhindar dari kemungkinan bertemu Cina di perempatfinal. Sementara itu, manajer tim Piala Uber, Susy Susanti mengaku lega Indonesia yang menjadi unggulan kelima masuk pul yang bagus dengan berada dalam group yang sama dengan Jepang. "Saya senang Indonesia satu group dengan Jepang (unggulan kedua) karena secara keseluruhan dibanding dengan tiga tim unggulan di group lainnya (Cina, Korea dan Malaysia) putri-putri kita bisa mengimbangi," ujar juara Olimpiade Barcelona itu. "Saya punya keyakinan (menghadapi Jepang) tim Uber kita bisa berbuat yang terbaik," katanya. Dibanding pemain-pemain Jepang, menurut Susy, pemain ganda putri Indonesia lebih unggul sementara pada tunggal putrinya setara. Meskipun demikian, ia menilai tim Belanda yang juga berada dalam satu group dengan Indonesia adalah tim terkuat dibanding tiga tim terbawah lainnya, sehingga tidak bisa dipandang sebelah mata. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2008