Jakarta (ANTARA News) - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hidayat Nur Wahid membesuk mantan Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama (NU) Idham Chalid di RS Pondok Indah, Jakarta, Kamis. Hidayat tiba di rumah sakit sekitar pukul 10.50 WIB dan diterima putra Idham, Taufiq Rachman Chalid beserta keluarga. Idham dirawat di RS Pondok Indah, lantai 4 kamar 4309 sejak Kamis (6/3) karena stroke. Turut membesuk bersama Ketua MPR antara lain AM Fatwa, Aksa Mahmud, dan Mooryati Soedibyo. Menurut Hidayat, dalam rapat pimpinan MPR yang berlangsung Selasa (12/3) telah diusulkan dan diagendakan untuk membesuk Idham yang juga pernah menjabat sebagai Ketua MPR/DPR. "Ini keharusan kemanusiaan. Dalam rapat pimpinan saya usulkan untuk membesuk karena beliau mantan Ketua MPR/DPR. Juga rasa kebersamaan dan mendoakan beliau," katanya. Menurut dia, Idham Chalid adalah politisi yang melintasi beragam zaman dan mampu memberikan pencerahan bahwa berpolitik dengan berbasis agama sesuatu yang dapat dilakukan. "Beliau mengajarkan antara agama dan negara, Islam dan demokrasi tidak bertentangan, tetapi bertaut," ujarnya. Ia berharap pengalaman politik Idham Chalid dalam mentautkan antara negara dan agama serta Islam dan demokrasi dapat diserap oleh politisi di Indonesia saat ini. "Perlu diserap oleh politisi dari partai Islam dan sekuler untuk tidak mempertentangkan demokrasi dan Islam," katanya. Ia berharap, politisi Idham mendapatkan yang terbaik dari Allah SWT. "Kami mendoakan beliau," ujarnya. Sementara itu, bagi putra dan putri Idham Chalid, mantan Ketua PBNU ini dikenal sebagai sosok yang sederhana dan demokratis. Menurut putra pertama Idham, Taufiq Rachman Chalid, ayahnya selalu hidup sederhana dan humoris. "Belia suka sekali bercanda dengan anak dan cucunya," ujarnya. (*)

Pewarta: muhaj
COPYRIGHT © ANTARA 2008