Jakarta, 13/3 (ANTARA) - Menteri Perhubungan (Menhub) Jusman Syafii Djamal menyatakan, pihaknya siap membantu atau mengambil alih proyek Jakarta Monorail. "Jika mereka `lempar handuk` dan pemerintah pusat diminta untuk membantu, kami siap," katanya menjawab pers di Jakarta, Kamis. Penegasan tersebut, terkait pernyataan Direktur PT Jakarta Monorail Sukmawati Syukur bahwa pihaknya tidak sanggup menyelesaikan persoalan pendanaan proyek monorel senilai 450 juta dolar AS. Menurut Jusman, konteks pengambilaihan tersebut hanya dalam bentuk partisipasi pemerintah pusat karena sebenarnya proyek tersebut antara lain bertujuan untuk melancarkan lalu lintas. "Seperti apa partisipasinya, nanti kami lihat," kata Jusman. Didesak apakah partisipasinya dalam bentuk jaminan finansial pemerintah, Jusman mengatakan, "Kalau itu tanggung jawab Menteri Keuangan". Tidak hanya Jusman, Gubernur Jakarta Fauzi Bowo, sebelumnya juga menegaskan bahwa proyek monorel adalah proyek milik swasta murni. "Proyek itu, bukan milik DKI, pemerintah daerah hanya menyediakan jalurnya," kata Fauzi. Pelaksana proyek itu sendiri, telah mengirim surat ke Gubernur Fauzi untuk meminta bantuan karena perusahaan itu kesulitan mencari investor lain. Proyek monorail digagas sejak 2004, sebagian tiang pancang sudah dibangun dan salah satu investor yang tertarik adalah Dubai Islamic Bank (DIB). Namun, DIB terganjal ketiadaan Undang-Undang Suku Bunga Syariah. Proyek Monorail direncanakan melayani dua jalur yaitu jalur hijau (green line) sepanjang 14,2 km yang membentang dari Semanggi-Casablanca-Kuningan-Semanggi. Jalur kedua adalah blue line sepanjang 12,2 km yang melayani Kampung Melayu-Casablanca-Tanah Abang-Roxy. Kedua jalur itu dinilai mampu mengurangi kemacetan lalu lintas. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2008