Surabaya (ANTARA News) - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Muhammad Nuh berpendapat bahwa salah satu kunci kesuksesan seseorang adalah mau memaksimalkan ikhtiar, sedangkan ciri salah satu ciri masyarakat yang sehat adalah yang mampu memberikan apresiasi. Hal tersebut diungkapkan Menkominfo saat memberi motivasi peserta pelatihan pemberdayaan guru yang diselenggarakan Telkom dengan Republika dengan tajuk "Bagimu Guru Kupersembahkan" di Kantor Telkom Jalan Ketintang Surabaya, Sabtu. Menurut dia, untuk dapat meraih harapan adalah dengan terus menanamkan rasa optimisme dan percaya diri. "Jika pesimis, maka akan terkungkung dan sulit meraih kesuksesan," katanya. Sementara itu, lanjut Menkominfo, ciri masyarakat yang sehat adalah masyarakat yang mampu memberikan apresiasi kepada sesamanya, sedangkan masyarakat yang sakit biasanya bersifat apatis dan kikir dalam memberikan apresiasi. Selain itu, masyarakat yang baik adalah masyarakat yang saling memahami dan mengharhai posisinya masing-masing. Muhammad Nuh dalam kegiatan yang diikuti 70 guru dari berbagai daerah di Jatim itu juga menilai pentingnya mata rantai dalam bekerja. "Kerja apapun kalau memiliki mata rantai, kerjanya jelas, dan meski berat tapi nikmatnya luar biasa. Nikmat tidak ada hubungannya dengan berat dan ringan," katanya. Karena itu, ia mengajak peserta pelatihan untuk berubah dan bisa membuka mata rantai. Untuk membuka mata rantai perlu didukung dengan ide-ide yang tumbuh dari upaya kreativitas, selanjutnya ide tersebut diterjemahkan dalam aktivitas meskipun untuk menerjemahkan itu tidak mudah. Sedangkan aktivitas akan menghasilkan sesuatu (output) secara optimal, dibutuhkan sumber daya (resources) yang lain. Dengan demikian, perlu manajemen yang baik. "Bagi seorang guru output itu belum berarti apa-apa, tapi perlu nilai (value). Jadi, hidup jangan hanya output, tapi output dan value menjadi satu kesatuan, selanjutnya tawakal dan syukur sebagai puncaknya," kata Menkominfo yang mantan Rektor Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya (ITS) itu.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008