Berlin (ANTARA New) - Dana Moneter Internasional (IMF) mengingatkan, situasi krisis finansial global saat ini tidak menelantarkan proses reformasi struktural yang dilakukan oleh negara-negara Eropa yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi (OECD). Berbicara pada pembukaan Konferensi OECD-IMF di Prancis, Senin, Direktur Pelaksana IMF, Dominique Strauss-Kahn, mengatakan bahwa memang fokus negara-negara Eropa saat ini adalah mencegah perluasan dampak krisis finansial pada sektor ekonomi lainnya, meski upaya tersebut berpotensi pada terjadinya inflasi dan resesi. "Tetapi, mereka seharusnya memfokuskan pada reformasi struktural tanpa risiko inflasi, yaitu reformasi ketenagakerjaan dan reformasi pasar," katanya. Dikatakannya, reformasi yang diinginkan tentu harus berpatokan pada nilai-nilai universal, seperti kesejahteraan ekonomi dan keadilan sosial yang merata, serta memperoleh dukungan dari seluruh pemangku kepentingan. Reformasi ketenagakerjaan, katanya, dapat berupa fokus pada situasi kerja, bukan hanya penciptaan lapangan kerja, sedangkan reformasi pasar dapat berupa pembukaan industri jasa untuk kompetisi, seperti pada sektor yang "tradable". "Kompetisi dan pasar barang dan jasa (termasuk pasar finansial) yang terbuka bagi siapa saja sangat esensial untuk pertumbuhan ekonomi," ujarnya. Menurutnya, pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing negara menjadi prasyarat utama untuk memperoleh dukungan dalam melakukan reformasi, seperti Denmark dan Belanda yang menjadi model reformasi serupa karena mengadaptasi pendekatan yang komprehensif. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2008