Manado (ANTARA News) - Kerjasama wilayah pertumbuhan ekonomi BIMP-EAGA (Brunei, Indonesia, Malaysia, Philipine - East Asean Growth Area) mendorong terciptanya peningkatan ekspor Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) ke kawasan ASEAN mencapai 92 persen pada 2007 dibanding 2006. "Ekspor Sulut ke negara ASEAN tahun 2006 hanya sebesar 51,97 juta dolar AS, tetapi kemudian tahun 2007 meningkat menjadi 99,82 juta dolar AS atau tumbuh 92 persen," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut, Gemmy Kawatu, di Manado, Senin. Negara di kawasan Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang dominan bagi ekspor komoditi unggulan Sulut adalah Singapura di urutan pertama, kemudian diikuti Filipina, Vietnam, Thailand dan Malaysia. Sementara itu, Kamboja, Laos dan Myanmar belum ada realisasi ekspor dalam dua tahun terakhir ini. Untuk tahun 2007, menurut dia, ekspor Sulut ke Singapura mencapai 83,47 juta dolar Amerika Serikat (AS) dengan volume 109,35 juta kilogram (kg), tahun 2006 senilai 34,15 juta dolar AS (volume 49,18 juta kg) dan tahun 2005 tercatat 7,89 juta dolar AS (6,48 juta kg). Sementara itu, Kepala Sub Dinas Perdagangan Luar Negeri di Disperindag Sulut, Hanny Wajong, mengatakan bahwa komoditas yang diekspor ke kawasan ASEAN berupa produk unggulan Sulut, terutama produk turunan kelapa dan produk perkebunan lainnya, serta produk perikanan. "Integrated coconut (produk turunan kelapa) dan perikanan merupakan produk yang masih tetap menjadi andalan Sulut ke negara ASEAN," ujarnya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2008