Jakarta (ANTARA News) - Menanggapi kritikan mengenai banyaknya jalan rusak di Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menyebut bahwa jalan rusak akan diperbaiki secepatnya. "Kita targetkan perbaikan jalan ini paling cepat selesai Mei mendatang," kata Fauzi di Balaikota Jakarta, Senin. Untuk menjamin perbaikan itu dikerjakan dengan sungguh-sungguh, Fauzi juga menyebut bahwa dirinya akan memantau perkembangan perbaikan itu tiap hari. Gubernur juga sempat melontarkan kritik kepada pihak-pihak yang memprotes jalan rusak itu untuk kepentingan politik. "Kenapa mereka protes sekarang, padahal mereka (anggota DPRD-Red) yang mengurangi anggaran untuk perbaikan jalan rusak itu," katanya. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sebelumnya mengajukan anggaran perbaikan jalan rusak sebesar Rp54 miliar dalam APBD 2008, namun DPRD melakukan pemangkasan dan hanya memberikan anggaran sebesar Rp27 miliar. Jalan rusak dan berlubang di Jakarta mencapai 0,7 persen dari total panjang jalan atau sepanjang 45.449 meter dengan volume mencapai 271.751 meter, yang terdiri atas jenis jalan lokal, provinsi dan jalan nasional. Kondisi jalan yang jelek itu juga rawan kecelakaan. Data dari Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya menyebutkan bahwa dalam satu hari saja, yaitu tanggal 19 - 20 Februari, sebanyak 15 sepeda motor terjungkal akibat lubang yang terdapat di Jalan Gatot Subroto, Pancoran, Jakarta Selatan. Peristiwa terjungkalnya belasan motor tersebut menyebabkan para pengemudinya mengalami cidera ringan tetapi tidak ada yang sampai harus dirawat di rumah sakit. Fauzi Bowo menuai kecaman karena dianggap lamban menangani jalan rusak yang semakin parah setelah terkena banjir pada Desember dan Februari lalu. Keterlambatan itu antara lain disebabkan karena molornya pembahasan APBD 2008 yang baru diserahkan ke Depdagri pada 24 Februari lalu dan baru akan dikembalikan Depdagri pada 24 Maret yang akan datang. "Perbaikan jalan sudah dikerjakan, tapi kan tidak bisa seperti martabak yang langsung jadi," kata Gubernur menanggapi kritik tersebut.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008