Athena (ANTARA News) - Polusi di Olimpiade Beijing tidak segera merupakan ancaman bagi kesehatan atlet, tetapi dapat mempengaruhi penampilan kelas dunia, kata pejabat tinggi medis Komite Olimpiade Internasional (IOC), Arne Ljungqvist, Senin. "Saya yakin kondisinya akan bagus bagi atlet, walaupun bukan yang ideal, kata kepala Komisi Medis IOC itu kepada wartawan melalui sambungan konferesi dari Swedia. "Mungkin ada beberapa risiko," tambahnya. "Mungkin akan ada kaitannya dengan risiko tinggi berkepanjangan terhadap fungsi pernafasan. (Atlet) mungkin akan menghirup banyak udara yang mungkin tercemar. Kita mungkin tidak akan melihat rekor dunia di kondisi yang tidak menguntungkan ini," katanya. Pemegang rekor dunia maraton, Haile Gebrselassie, yang menderita ashma berkaitan dengan latihan, pekan lalu mengatakan kepada Reuters bahwa ia tidak akan ambil bagian dalam event 42,195 Km, karena ia mencemaskan polusi udara Beijing merupakan ancaman bagi kesehatannya. Juara Olimpiade dua kali di lari 10.000 meter itu, yang akan berusaha lolos untuk event tersebut di Beijing, merupakan salah satu dari daftar panjang atlet dan ofisial yang telah menyuarakan keprihatinannya mengenai polisi di ibukota Cina tersebut. Ljungqvist, yang mengatakan ia sangat terkejut atas analisa data polisi baru-baru ini dari periode Agustus 2007, mengatakan para atlet yang menderita asma akan semakin parah penyakitnya dibanding atlet lainnya. "Orang yang menderita asma akan menderita lebih parah dibanding lainnya. Keputusan Gebrselassie adalah keputusan pribadi, tetapi saya tidak akan mengatakan bahwa ia bisa menjadi contoh bagi lainnya," kata Ljungqvist. "Data dan pengalaman kami tidak mendukung bahwa hal ini akan menjadi masalah bagi mayoritas atlet yang ambil bagian di Beijing," katanya. Risiko Event Ia mengatakan beberapa event yang memerlukan fungsi pernafasan tinggi selama lebih dari satu jam akan bisa dijadwal ulang, tergantung pada polusi dan faktor lainnya, seperti panas, kelembaban, dan angin. "Untuk beberapa cabang olahraga yang kami lihat kemungkinan mengandung risiko, kami akan memantau situasinya setiap hari selama pesat olahraga itu, dan mengambil keputusan apapun yang diperlukan pada waktunya untuk menjamin kesehatan atlet terlindungi," kata Ljungqvist. Cabang olahraga itu termasuk balap sepeda jalan raya perkotaan, sepeda gunung, maraton, triathlon, dan event-event jalan raya. Ljungqvist mengatakan IOC akan memantau situasi tersebut dan, bersama dengan federasi olahraga internasional terkait, akan mengambil tindakan bila perlu. Ia mengatakan penjadwalan ulang bukan merupakan hal baru bagi IOC, dengan menyebut pertandingan tenis di Olimpiade Barcelona 1992 yang dihentikan karena udara panas. Tetapi, ia menambahkan, "Ini merupakan pertama kalinya polusi udara menjadi masalah." Data yang dianalisa IOC baru-baru ini dari tes event tahun lalu selama periode 8-29 Agustus 2007, yang secara kasar periode yang sama seperti pesta olahraga musim panas ini, menunjukkan tidak ada alasan bagi keprihatinan yang semakin meninggi. "Analisa itu lebih baik daripada yang saya duga. Saya melihat tidak ada alasan untuk membatalkan event-event," kata Ljungqvist. Pertumbuhan tak terkendali selama tiga dasawarsa belakangan ini telah melumpuhkan ekosistem Cina yang sudah lumpuh dan menyebabkan masalah yang menimbulkan ketidaktenteraman sosial dan menganggu perekonomian. Sekitar 1.000 mobil baru muncul di jalan-jalan raya Beijing setiap hari. Para pejabat Beijing telah mengatakan sejumlah "contingency plan (rencana darurat) telah disusun, termasuk larangan hingga sejuta mobil dari ibukota tersebut selama Olimpiade, bila data polusi menunjukkan tidak ada pertanda perbaikan selama Olimpiade, demikian Reuters.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008