Tokyo (ANTARA News) - Jepang, Selasa, mengakui kemerdekaan Kosovo, dan Menteri Luar Negeri Masahiko Komura menyampaikan harapannya bahwa pihaknya dapat memberi kontribusi bagi kestabilan jangka panjang di kawasan Balkan. Ketika berbicara setelah Kabinet mensahkan keputusan dukungan kemerdekaan itu, Komura mengatakan Jepang berharap untuk terus menjalin hubungan persahabatannya dengan Serbia, yang "secara tradisional menjalin hubungan baik dengan Jepang". Pengumuman itu disampaikan sebulan setelah parlemen Kosovo memproklamasikan kemerdekaan provinsi itu dari Serbia pada 17 Februari atas dukungan AS dan sejumlah anggota Uni Eropa, kendati ditentang keras oleh Serbia dan Rusia. Sumber-sumber pemerintah Jepang mengatakan Jepang tidak ingin secara dini mengakui kemerdekaan Kosovo karena Tokyo ingin menghindari kemarahan Serbia dan Rusia. Kosovo, yang sekitar 90 persen penduduknya adalah keturunan Albania, telah berada di bawah kontrol PBB dan NATO sejak 1999, demikian laporan Kyodo. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2008