Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengharapkan kalangan arsitek mampu menghasilkan karya arsitektur yang memiliki ciri khas Indonesia sekaligus bersifat hemat lahan, hemat energi dan ramah lingkungan. Harapan itu disampaikan Wapres saat membuka pameran 4D arsitektur dalam rangka peringatan empat dekade arsitektur Indonesia di Galeri Nasional Jakarta, Rabu malam. "Mari kita pikirkan pola arsitektur Indonesia. Tentunya yang diperhatikan adalah faktor efisiensi dalam rancang bangun," kata Wapres. Dikemukakan Kalla bahwa desain arsitektur Indonesia ke depan seharusnya juga mampu menjawab tantangan ke depan yang menuntut agar bangunan lebih hemat lahan, hemat energi sekaligus ramah lingkungan. Terhadap konsep bangunan semacam itu, menurut Wapres, maka berbagai pernik yang tidak perlu harus dikurangi semaksimal mungkin mengingat harga-harga bahan bangunan yang semakin tinggi, lahan yang terbatas serta mahalnya konsumsi energi. "Kita ingin tidak saja mengapresiasi karya besar yang sudah ada, tapi juga menciptakan karya-karya baru yang selain memberikan ciri khas Indonesia sekaligus memenuhi berbagai persyaratan itu," ujarnya. Dalam kesempatan itu, Wapres juga mengingatkan bahwa untuk menjawab tantangan-tantangan tersebut gaya hidup masyarakat harus diubah. Sementara itu, Ketua Departemen Arsitektur Universitas Indonesia Kemas Ridwan Kurniawan menjelaskan bahwa pameran 4D arsitektur itu merupakan momentum penting dalam perjalanan sejarah arsitektur di Indonesia. Hal itu dikarenakan bukan saja karya-karya yang dipamerkan di dalamnya yang memuat kilasan perkembangan pemikiran para praktisi arsitektur dari generasi 60-an hingga generasi tahun 2000-an, tetapi juga memperlihatkan hubungan yang erat antara dunia akademik dan profesional. "Pameran ini diharapkan menjadi salah satu media penting bagi masyarakat untuk melihat empat dekade perkembangan arsitektur di Indonesia," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008