Yogyakarta (ANTARA News) - Rumah Seni Cemeti di Yogyakarta akan menyelenggarakan kegiatan seni dan budaya bertajuk Kenduri Lima Dusun di Kabupaten Bantul pada 23 Maret 2008 yang bertujuan memberi ruang kepada masyarakat untuk beraktivitas seni pada pasca-gempa 2006. "Sejak terjadi gempa bumi 27 Mei 2006 kegiatan seni dan budaya di Bantul sangat kurang, dan kegiatan ini diharapkan bisa memberi kesempatan kepada masyarakat untuk bertemu dan beraktivitas seni dalam kegembiraan," kata pengelola Rumah Seni Cemeti, Alia Swastika, di Yogyakarta, Rabu. Menurut dia, Kenduri Lima Dusun yang akan diisi karnaval, serta pentas seni dan budaya itu juga dimaksudkan sebagai presentasi dari seluruh program revitalisasi seni tradisi pada masyarakat luas khususnya masyarakat Bantul. Kegiatan tersebut akan dipusatkan di lapangan Trirenggo, dengan konsep mengedepankan isu multi kulturalisme dan gerakan budaya sebagai upaya pembelajaran sikap kritis masyarakat. Ia menyebutkan, peserta karnaval akan menggunakan beragam media, mulai dari bambu, akar-akaran, barang bekas dan topeng. Karnaval akan dimulai dari lapangan di depan kantor Bupati Bantul, dan bergerak menuju lapangan Trirenggo, sedangkan jenis kesenian yang akan ditampilkan di antaranya reog, srandul, ande-ande lumut, shalawatan serta tari anak-anak. "Diharapkan seluruh partisipan yang terlibat dapat menunjukkan perkembangan yang terjadi selama berlangsungnya Kenduri Lima Dusun, dan memberi alternatif kegiatan kesenian lokal bagi masyarakat Bantul," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2008