Yerevan (ANTARA News) - Kepolisian Armenia telah menahan sekitar 106 orang karena dituduh berkomplot hendak melakukan kudeta dalam aksi-aksi protes yang menuduh pemerintah melakukan kecurangan dalam pemilihan umum, kata kantor penuntut negara di sini Rabu. "Mereka semua dituduh mengorganisasikan dan mengambil bagian dalam aksi demonstrasi massal yang melanggar undang-undang, dan mengeluarkan seruan-seruan untuk tidak patuh pada tuntutan-tuntutan yang diajukan para wakil pemerintah, tindakan-tindakan yang dirancang untuk melakukan suatu kudeta dan pemilikan senjata secara ilegal," kata pernyataan yang dikeluarkan. Sumber khusus menyatakan tidak ada wanita atau anak-anak di bawah umur yang ditahan. Pemberlakukan negara dalam darurat dikenakan di ibukota Yerevan telah berakhir Kamis, yang diberlakukan setelah terjadi bentrokan di jalan-jalan antara polisi dan para pendukung oposisi yang telah berkegiatan selama 11 hari menentang hasil pemilihan presiden yang secara resmi dimenangkan oleh Perdana Menteri Serzh Sarkisian. Bentrokan tersebut menimbulkan sejumlah korban. Tujuh warga sipil dan seorang petugas polisi dilaporkan tewas dan lusinan lainnya mengalami luka-luka, demikian AFP.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008