Shenzhen (ANTARA News) - Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) menargetkan ekspor mebel ke China tahun 2008 mencapai 60 juta dolar AS, naik 10 persen dibanding tahun sebelumnya. "Kita memang menargetkan kenaikan nilai ekspor yang tinggi tahun ini bahkan kalau memungkinkan bisa mencapai 100 juta dolar AS," kata Ketua Umum Asmindo Ambar Tjahyono, di Shenzhen, China, Jumat. Ambar Tjahyono berada di Shenzhen untuk menghadiri penyelenggaraan pameran dagang khusus mebel dan barang kerajinan "Shenzhen International Furnirue Exhibition" (SIFE) ke-22 yang diikuti oleh 40 pengusaha Indonesia serta ratusan pengusaha mebel China dan Asia lainnya , tanggal 19-22 Maret 2008. Menurut dia , pasar mebel Indonesia di China memang sangat terbuka karena sangat diminati oleh masyarakat setempat sehingga target sebesar itu merupakan hal yang wajar. Hasil pengamatan selama pameran berlangsung dan laporan dari para pengusaha yang ikut pameran itu, menunjukkan bahwa pembeli asal China sangat tertarik untuk membeli berbagai jenis mebel dan barang kerajinan Indonesia yang ditampilkan. "Mereka umumnya sangat menyukai dengan mebel atau kerajinan yang memiliki ciri khan etnis Indonesia dan ternyata sangat laku," katanya. Ia mengatakan, sekalipun sumber daya manusia (SDM) dan teknologi mebel di China sudah sangat maju tapi keinginan sejumlah masyarakat yang menginginkan mebel dan barang kerajinan dengan ciri khas etnis masih cukup tinggi. Pihaknya berani mematok target ekspor mebel ke China sebesar itu mengingat Asmindo selama ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah di pusat, daerah dan bahkan di luar negeri dalam upaya mempromosikan mebel ke pasar internasional. "Semisal keikutsertaan sejumlah pengusaha mebel dan kerajinan yang tergabung dalam Asmindo dalam pameran ini, adalah berkat bantuan dan dukungan penuh dari Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN), KBRI Beijing, Konsulat dan Atase Perdagangan RI di Beijing," katanya. Promosi Sementara itu, Atase Perdagangan RI di Beijing Imbang Listiyadi menilai SIFE menjadi ajang promosi penting dan strategis bagi pengusaha Indonesia untuk memromosikan ke pasar China. "Keikutsertaan Indonesia dalam pameran ini memang strategis dan penting dalam upaya mempromosikan mebel dan kerajinan Indonesia ke masyarakat China," kata Imbang. Menurut Imbang Listiyadi , keikutsertaan Indonesia dalam pameran itu dalam upaya untuk mempromosikan potensi Indonesia sebagai salah satu produsen mebel terkemuka di dunia, disamping untuk mencari pembeli potensial setempat. Peran serta pengusaha mebel Indonesia dalam pameran itu dinilai penting dan strategis dalam upaya mencari peluang bisnis serta untuk menunjukkan bahwa industri mebel Indonesia masih tetap diperhitungkan di kancah internasional. Di tengah kian ketatnya persaingan produsen mebel di dunia, katanya, keikutsertaan Indonesia dalam pameran itu jelas sangat penting mengingat dalam pameran itu akan datang ribuan pembeli tidak hanya dari China tapi juga dari mancanegara. "Pembeli yang akan datang untuk membeli mebel dalam pameran itu bukan saja dari China tapi juga dari beberapa negara lain, mengingat SIFE sudah sangat dikenal sebagai pameran khusus mebel di kalangan internasional" kata Imbang. Ia berharap aktifnya peran Indonesia dalam pameran itu bisa menunjukkan dan membuktikan bahwa industri mebel dan kerajinan Indonesia tetap eksis di tengah ketatnya persaingan industri mebel di pasar internasional.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008