Washington (ANTARA News) - NASA telah mendeteksi ledakan kosmik sangat terang yang pernah terpantau hingga sejauh ini, yakni ledakan kuat energi 7,5 miliar tahun cahaya jauhnya yang terlihat dengan mata telanjang dari Bumi, badan antariksa AS itu menyatakan Kamis. Ledakan tersebut, ledakan sinar gamma yang lebih tua ketimbang Bumi sendiri, dipantau oleh satelit Swift milik Badan Antariksa dan Aeronautika AS (NASA) dan memecahkan rekor untuk benda paling jauh yang terlihat tanpa bantuan visual. "Belum ada satu obyek pun atau tipe ledakan dapat dilihat dengan mata telanjang pada kejauhan luar biasa seperti ini," kata anggota tim Swift, Stephen Holland, dari Pusat Penerbangan Antariksa Goddard, NASA, di Negara Bagian Maryland, AS timur. "Jika orang kebetulan saja melihat ke tempat yang tepat pada saat yang tepat pula, mereka akan menyaksikan benda terjauh yang tampak oleh mata manusia hingga sejauh ini tanpa bantuan peralatan optis." Berbagai ledakan sinar gamma merupakan salah satu fenomena paling kuat yang dihasilkan di alam semesta. NASA melukiskan ledakan-ledakan ini sebagai ledakan paling terang sejak "Dentuman Besar" atau "Big Bang". Teleskop siaga ledakan pada satelit itu menemukan ledakan ini Rabu, pada konstelasi Bootes, dengan sejumlah telekop di Bumi disetel khusus untuk menyaksikan cahaya yang tinggal sesudah terjadinya ledakan (afterglow). NASA mengukur ledakan itu terjadi pada 7,5 miliar tahun silam, sebelum Bumi terbentuk dan lebih dari separuh jalan bila melintasi alam semesta yang tampak. Hingga kini benda paling terang yang dapat dilihat dari Bumi dengan mata telanjang adalah galaksi M33, yang jaraknya "relatif dekat" dengan Bumi, yakni 2,9 miliar tahun cahaya. Ledakan sinar gamma terjadi bila bintang-bintang besar telah kehabisan semua bahan bakarnya dan intinya runtuh, sehingga membentuk lubang hitam atau bintang netron yang melepaskan ledakan sinar gamma, dengan melontarkan partikel-partikel ke antariksa dengan kecepatan cahaya dan menghasilkan afterglow, demikian laporan AFP. (*)

Pewarta: muhaj
COPYRIGHT © ANTARA 2008