Magelang (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri, Hassan Wirajuda meminta berbagai pihak tidak khawatir terjadinya pergeseran patok batas wilayah Indonesia dengan negara lain. "Tidak perlu khawatir," katanya di Magelang, Senin malam, saat Jumpa Tokoh dengan Siswa SMA Taruna Nusantara Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Jika terjadi pergeseran patok batas negara, katanya, hal itu bisa dikoreksi. Ia menyatakan adanya ketentuan menyangkut posisi wilayah suatu negara melalui penghitungan koordinat lintang dan bujur. Apalagi, katanya, kini sudah ada alat modern yang memudahkan untuk menentukan koordinat suatu batas wilayah antarnegara. Pada kesempatan itu, Hassan Wirajuda juga menyatakan perlunya peningkatan kesejahteraan masyarakat di kawasan perbatasan wilayah Indonesia dengan negara lain seperti Malaysia dan Filipina. Ia mencontohkan adanya banyak Warga Negara Indonesia (WNI) yang hingga kini tinggal di wilayah Filipina yang berbatasan dengan Indonesia. Tetapi, katanya saat menjawab pertanyaan salah seorang siswa sekolah unggulan itu, ada pula banyak warga Filipina yang tinggal di salah satu pulau di Indonesia, yang berbatasan dengan negara itu. Ia menyebut mereka adalah masyarakat tradisional. Pemerintah Indonesia, katanya, mengupayakan identitas bagi WNI di kawasan perbatasan dengan negara lain. Mereka juga perlu upaya peningkatan semangat nasionalisme. Ia menyatakan, berita tentang WNI yang menjadi anggota laskar di perbatasan dengan Malaysia beberapa waktu lalu tidak memiliki cukup bukti. Apabila ada WNI yang atas pilihannya sendiri mengikuti pelatihan militer asing maka dirinya akan kehilangan status kewarganegaraan, kata Hassan Wirajuda. (*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008