Denpasar (ANTARA News) - Kepala BKKBN Pusat, Dr Sugiri Syarief, menegaskan pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahunnya mencapai empat hingga lima juta jiwa atau sebesar penduduk Singapura. Penduduk Indonesia kini mencapai 220 juta jiwa, dengan tingkat pertumbuhan 2,32 persen selama kurun waktu 1971-1980, kata Sugiri dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan BKKBN Pusat, Dra Halimah, di Denpasar, Selasa. Pada pembukaan Rapat Kerja Keluarga Berencana Daerah (Rakerda) BKKBN Propinsi Bali tahun 2008, ia menyatakan dengan program KB, pertumbuhan sebesar 2,32 persen itu kini dapat ditekan menjadi 1,3 persen. Meskipun dengan program KB, jumlah penduduk Indonesia yang begitu besar, namun pertumbuhannyapun tergolong cukup besar, sekaligus berpengaruh terhadap struktur penduduk di Tanah Air. "Struktur penduduk Indonesia terbesar pada usia produktif, jika mampu mengelolanya dengan baik akan menjadikan kondisi ke arah yang baik, sebaliknya kalau gagal menanganinya menjadi pintu bencana," ujar Sugiri dalam acara yang dihadiri Wakil Gubernur Bali, IGN Kusuma Kelakan, itu. Ia menilai, selain pertumbuhan penduduk Indonesia yang sangat pesat, dari segi kualitas masih rendah, jauh tertinggal dibanding negara-negara di kawasan ASEAN. Bahkan dengan Vietnam yang usia kemerdekaannya jauh lebih muda dibanding dengan Indonesia, negara itu indeks pembangunan manusianya masih lebih baik. Indeks pembangunan manusia Indonesia menempati posisi bawah, yakni urutan 108 dari 177 negara. Hal itu disebabkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia cukup tinggi, di samping indikator pendidikan masih rendah. Demikian pula masalah kemiskinan belum dapat ditangani secara tuntas, di samping masalah-masalah lain yang harus dihadapi bangsa dan negara ini, ujar Sugiri Syarief. Rakerda BKKBN Propinsi Bali tahun 2008 itu berlangsung sehari diikuti utusan bupati/walikota se-Bali, Ketua DPRD, Bappeda, Dinas Kesehatan, camat dan lembaga swadaya masyarakat dari delapan kabupaten dan satu kota di Bali. (*)

Pewarta: muhaj
COPYRIGHT © ANTARA 2008