Jakarta (ANTARA News) - Reprofiling pendanaan PT Bank Mega Tbk melalui peningkatan komposisi dana murah menyebabkan turunnya biaya dana (cost fund) perseroan dari 11 persen pada 2006 menjadi 8 persen pada 2007. "Dengan peningkatan dana murah ini perseroan berhasil menekan cost of fund dari 11 persen menjadi 8 persen atau secara nominalnya dapat menghemat biaya sekitar Rp 1 triliun,"kata Presiden Direktur Bank Mega Tbk, Yungky Setiawan di Jakarta, Selasa. Yungky mengatakan dengan turunnya cost of fund tersebut maka perolehan laba bersih perseroan juga naik pesat 243,3 persen dari Rp 151,7 miliar menjadi Rp 520,7 miliar pada 2007. Dia menambahkan, sepanjang 2007 perseroan mencatat penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp30,03 triliun atau tumbuh 16,6 persen dibandingkan 2006. "Jika dana yang kita himpun sebesar Rp 30 triliun dan biaya dana yang dapat dihemat sebesar 3 persen, maka secara nominal dana yang dapat dihemat sekitar Rp 1 triliun," ujarnya. Sementara itu, kredit yang disalurkan sampai akhir 2007 mencapai Rp 14,037 triliun atau naik 27,6 persen dibandingkan akhir 2006, sedangkan rasio kredit yang disalurkan terhadap penghimpunan DPK pada 2007 sebesar 46,74 persen. Untuk 2008 perseroan menargetkan kredit yang disalurkan mencapai Rp 19,5 triliun dan DPK sebesar Rp 35,1 triliun. Sehingga LDR nya untuk 2008 sekitar 55,5 persen dan laba bersih 2008 ditargetkan sebesar Rp 732 miliar. Mengenai LDR 2008 yang dinilai masih rendah, Yungky mengakui hal itu merupakan target minimal. "Kami berharap perseroan dapat menyalurkan kredit lebih besar lagi sehingga dapat mengdongkrak LDR lebih besar lagi,"katanya. Menurut Yungky perseroan menganggap bahwa LDR yang ideal pada level 70 persen. "Kami akan tingkatkan terus LDR ini secara bertahap sampai 70 persen. Angka 70 persen ini cukup aman, untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kredit macet," ujar Yungky. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2008