Kendari (ANTARA News) - Insiden antara oknum mahasiswa dan aparat polisi terjadi di kampus Universitas Haluoleo (Unhalu) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis. Personil kepolisian, termasuk pasukan elit dari satuan Brigade Mobil (Brimob) turun setelah beredar informasi bahwa seorang anggota polisi disandera kelompok mahasiswa. Kabar meninggalnya anggota polisi bernama Bripda Sumardin menambah situasi ketegangan di kampus. Mahasiswa dan keluarga calon wisudawan yang sedang menyelenggarakan persiapan wisuda sontak dikagetkan dengan kehadiraan personil kepolisian. Kendaraan roda dua dan empat di sekitar audiotorium dan rektorat menjadi sasaran pengrusakan. Tidak terkecuali sepeda motor milik wartawan dan anggota polisi ikut dibakar. Pintu dan kaca gedung Rektorat dan auditorium Unhalu Kendari rusak. Wartawan Metro TV, Abdul Halim Ahmad nyaris menjadi sasaran penganiayaan oknum polisi yang berupaya merampas kamera miliknya. "Oknum polisi datang merampas kamera saya. Satu orang lagi akan menghamtam saya dengan besi tetapi untungnya seorang anggota intel datang melindungiku," kata Halim Ahmad. Keterangan yang dikumpulkan di Rumah Sakit Bhayangkara Kendari, seorang anggota polisi bernama Bripda Sumardin menjalani perawatan karena dianiaya. Sedangkan, mahasiswa Fakultas Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) angkatan 2004, Aris terbaring di Rumah Sakit Dr Ismoyo milik TNI Angkatan Darat karena luka serius di kepala dan beberapa bagian tubuh lainnya. Kabid Humas Polda Sultra, AKBP Trio Sungkono mengaku belum mendapat laporan tentang insiden antara oknum mahasiswa dan polisi di kampus Unhalu. "Saya hanya mendengar informasi ada ribut-ribut tetapi secara detail belum mendapat laporan. Mungkin Polresta yang lebih tahu," kata Trio.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008