Kota Gaza (ANTARA News) - Hamas dan Jihad Islam hari Kamis menolak sebuah gencatan senjata dengan Israel yang ditengahi Mesir di Jalur Gaza setelah perundingan baru di Mesir dengan mengatakan, perjanjian itu harus mencakup seluruh wilayah Palestina. Anggota biro politik Hamas Jamal Abu Hashem dan anggota senior Jihad Islam Khaled al-Batsh bertemu dengan dua pembantu kepala keamanan Mesir Omar Suleiman untuk membahas gencatan senjata yang diusulkan itu, kata seorang pejabat keamanan Mesir kepada AFP. Namun, setelah perundingan di perbatasan Gaza-Mesir, kedua gerakan tersebut menyatakan, kesepakatan gencatan senjata dengan Israel harus mencakup tidak saja Jalur Gaza yang diperintah Hamas namun juga wilayah pendudukan Tepi Barat. Pihak Palestina juga ingin perjanjian itu mencakup pembukaan kembali lintas-lintas penyeberangan menuju wilayah Gaza, yang ditutup Israel setelah pejuang garis keras itu menguasainya pada Juni lalu sesudah menghalau pasukan Fatah yang setia pada Presiden Mahmud Abbas. "Setiap gencatan senjata harus mencakup Tepi Barat, pencabutan pengepungan dan pembukaan kembali penyeberangan perbatasan," kata Batsh setelah perundingan itu, mengulangi reaksi jurubicara Hamas Fawzi Barhum. Mesir, satu dari hanya dua negara Arab yang telah menandatangani sebuah perjanjian perdamaian dengan Israel, berusaha menengahi perjanjian gencatan senjata atau peredaan pertempuran antara Hamas dan negara Yahudi tersebut setelah berkobarnya kekerasan bulan lalu. Dalam pertemuan-pertemuan terpisah dengan para utusan AS dan Israel serta perwakilan dari kelompok utama Palestina, Mesir juga berusaha mencapai sebuah perjanjian untuk mencabut blokade Israel atas Gaza dan membuka lagi penyeberangan-penyeberangan daratnya. Sejak Hamas mengambil alih kekuasaan, Israel memperketat pembatasan di Gaza, melarang masuk semua kecuali bantuan kemanusiaan vital dalam upaya menekan pemerintah pimpinan Hamas agar menghentikan serangan-serangan roket ke wilayah negara Yahudi itu. Setelah babak terakhir perundingan Sabtu, Mesir membebaskan 33 anggota Hamas yang ditahan karena menyeberang dari Jalur Gaza. Hamas menuduh Mesir menyiksa anggota-anggotanya. (*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008