Jakarta (ANTARA News) - Penambahan pinjaman program luar negeri untuk menutupi defisit 2008 tidak berpengaruh pada target rasio utang luar negeri 2008. "Tidak berubah, tetap sekitar 33 persen dari PDB pada 2008 dan 31,8 persen dari PDB pada 2009 sesuai RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah, red)," kata Sekretaris Meneg PPN, Syahrial Loetan di Jakarta, Jumat. Menurutnya, penambahan nominal pinjaman akan diimbangi dengan peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB). "Pada 2008 ini, PDB Indonesia diperkirakan sekitar Rp4.400 triliun atau sekitar 2.000 dolar AS per kapita," ujarnya. Pada tahun 2007, katanya, rasio utang terhadap PDB sudah berada pada level 35 persen. Sebelumnya, pemerintah dan panitia anggaran sepakat bahwa defisit APBNP 2008 dinaikkan menjadi 2,1 persen atau Rp94,5 triliun. Defisit itu akan ditutupi oleh pinjaman dalam negeri sebesar Rp117,790 triliun, dan pinjaman luar negeri (neto) minus Rp13.113 triliun. Penarikan pinjaman luar negeri naik dari 4,72 miliar dolar AS (APBN) menjadi 5,29 miliar dolar AS. Penarikan itu terdiri atas pinjaman program sebesar 2,9 miliar dolar AS dari 2,1 miliar dolar AS (APBN), dan pinjaman proyek sebesar 2,39 miliar dolar AS dari 2,62 miliar dolar AS (APBN). (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2008