Jakarta (ANTARA News) - Dengan diantar oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto, Direktur Utama (Dirut) RS Haji Jakarta yang ditetapkan lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Sabtu (22/3) lalu, Shalimar Salim akhirnya dapat berkantor di RS Haji, Jakarta Timur, Jumat. Sebelumnya, Shalimar terpaksa berkantor di masjid karena pihak keamanan RS menutup akses masuk baginya atas perintah direksi lama yang menganggap pengangkatan Shalimar tidak sah. Meskipun sudah diantar oleh Wagub, rombongan sempat mengalami hambatan dari pihak keamanan RS yang mengunci pintu aula, tempat Wagub seharusnya menemui karyawan RS Haji yang telah menunggunya. "Mengapa saya kesana? Karena saya Wagub. Wagub itu tugasnya mengayomi masyarakat. Saya mendengar dari laporan dr Shalimar dan dr Budi, Ketua Koperasi Karyawan, bahwa banyak ruangan yang dikunci, ditutup," kata Wagub ketika ditemui di Balaikota Jakarta, Jumat. Rombongan Wagub dan pihak keamanan RS sempat mengalami ketegangan ketika pihak keamanan tidak membukakan pintu bagi rombongan tersebut. Sempat terjadi aksi tarik menarik dan saling mengancam namun pada akhirnya rombongan Wagub membuka paksa pintu-pintu di RS Haji. "Satpam itu masih menganggap tuannya itu direksi yang lama, dia gak tau seluk beluknya permasalahan bagaimana," kata Wagub. Kunjungan yang dilakukan hari itu disebut Wagub bertujuan untuk membuktikan apakah memang terjadi aksi penguncian ruangan kantor, tidak boleh dimasuki oleh Direksi yang baru. "Yang kedua, saya ingin memberikan informasi sejelas-jelasnya kepada karyawan yang disana, apa yang terjadi sebenarnya," paparnya. Wagub menyebut bahwa pendukung direksi yang baru bentukan Pemprov DKI adalah hingga 99 persen dari jumlah karyawan di RS Haji tersebut. Dalam pertemuan yang dihadiri karyawan RS Haji itu, Prijanto memperkenalkan direktur utama dan komisaris yang baru terpilih dalam RUPS-LB seminggu lalu. Setelah berkantor selama kurang lebih tiga hari di Masjid An Nur yang berada di luar RS Haji Jakarta, Prijanto mengatakan Salimar dan Moeseno akan bertugas di RS Haji mulai Jumat (28/3). "Hari ini, mereka sudah akan ngantor di sini karena RUPS-LB kita sah," kata Wagub. Sebelum meninggalkan RS Haji, Prijanto menyempatkan diri untuk meninjau ruang direksi yang sudah dibongkar paksa Tramtib. Ruangan yang terletak di basement itu sudah dikunci sejak Sabtu (22/3) lalu. Selain menutup beberapa ruangan, setelah para direksi menghilang sejumlah dokumen penting dan aset berharga seperti komputer juga hilang. Atas hilangnya aset-aset itu, Pemprov DKI Jakarta sudah melaporkan direksi lama RS Haji ke Polda Metro Jaya. Pemprov DKI Jakarta juga sudah mengirimkan surat kepada Kaba Reskrim Mabes Polri agar membantu menempatkan direktur dan komisaris hasil RUPS-LB di RS Haji Jakarta.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008