Denpasar (ANTARA News) - Kesehatan adalah hal penting. Banyak orang yang kemudian rela menghabiskan uangnya untuk menjaga kesehatan atau berobat dari suatu penyakit. Bagi kalangan berpunya di Indonesia, berobat atau sekedar chek-up di luar negeri menjadi trend. Lalu, berapa banyak dana yang mereka keluarkan untuk sekedar melakukan perawatan kesehatan di luar negeri? Jangan kaget dengan angka-angka yang disebutkan Direktur "The Mansion Resort Hotel & Spa" Sayan Ubud, Frank j Kellet. Menurut dia, sedikitnya tiga juta dolar AS biaya perawatan kesehatan yang dihabiskan orang Indonesia ke mancanegara setiap tahunnya. Suatu jumlah yang besar. Ini juga membuktikan bahwa pasaran perawatan kesehatan akan diperkirakan terus meningkat. Karena dasar itu pula, sebuah perawatan kesehatan baru ""Sayan Aesthetic Institut", diresmikan di Bali, Jumat malam. Pusat perawatan tersebut merupakan sebuah klinik perawatan estetika dan anti penuaan tanpa prosedur operasi yang terhindar efek sampingan. Menurut Kellet, pasaran perawatan kesehatan diperkirakan terus meningkat menjadi satu triliun dolar AS pada tahun 2010. Atas dasar itu daerah tujuan wisata Pulau Bali yang selama ini telah mengoperasikan sejumlah hotel terbaik di dunia, merintis pengembangan klinik perawatan estetika dan anti penuaan. Upaya itu mengarah pada pengembangkan fasilitas kesehatan terbaik di dunia, seperti halnya fasilitas pariwisata yang telah ada. Dengan demikian fasilitas kesehatan diharapkan dapat memberikan dampak ganda, yakni menarik perhatian masyarakat dunia untuk menikmati perawatan kesehatan ke Bali, sekaligus untuk berwisata. Frank J. Kellett menambahkan, Bali sebagai ujung tombak pengembangan pariwisata Indonesia mulai merintis wisata kesehatan atau wisata pengobatan, tidak saja untuk wisatawan, namun juga untuk masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat lokal. "Perawatan kesehatan yang berkualitas, namun biaya murah dan terjangkau diharapkan mampu mengurangi minat masyarakat Indonesia berobat ke luar negeri dan memanfaatkan fasilitas kesehatan dalam negeri, yang baru satu-satunya ada di Indonesia," ujar Frank J. Kellett. "Sayan Aesthetic Institut" yang terletak di perkampungan seniman Ubud itu dilengkapi dengan peralatan teknologi canggih produksi pabrik kelas dunia berstandar tinggi untuk peralatan aestetik dan gigi. Proyek "Sayan Aesthetic Institut" tahap pertama beroperasi memberikan pelayanan perawatan tanpa operasi, termasuk memutihkan gigi, kosmetik gigi, estetika perawatan anti penuaan, melangsingkan badan secara cepat, pembentukan tubuh dan mencoklatkan badan. Tahap kedua proyek tersebut diharapkan mampu melayani perawatan bedah sehari penuh, pelayanan yang lebih inovatif, yakni mengencangkan buah dada, perut, operasi katarak dan meningkatkan penglihatan dengan teknologi laser. Semua jenis pelayanan itu dengan harga 40-60 persen lebih murah, dibanding dengan perawatan sejenis yang dilakukan di mancanegara. Untuk melangsingkan tubuh misalnya dengan tarif Rp4,5 juta, padahal perawatan sejenis di luar negeri mencapai 5.000 dolar AS atau sekitar 45 juta. Klinik perawatan estetika selama tiga bulan melakukan ujicoba, selain wisatawan mancanegara, masyarakat, sekitarnya khususnya para ibu-ibu cukup tertarik menikmati perawatan anti penuaan, meskipun umur terus bertambah. Perawatan anti penuaan yang dilakukan "Sayan Aesthetic Institut" mempunyai standar internasional seperti yang dilakukan perawatan antipenuaan di sejumlah negara maju. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2008